Rupiah masih terpuruk. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup menguat sebesar 70 poin menjadi Rp14.475 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.545 per dolar AS.

“Penguatan rupiah akibat dolar yang terlihat berkonsolidasi jelang rilis data GDP AS pada hari Jumat ini. Jadi, kemungkinan sampai data itu dirilis belum akan terjadi pergerakan atau penguatan dolar yang signifikan,” kata analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra di Jakarta, Rabu (25/7).

Dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu, tercatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp14.515 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.541 per dolar AS.

Laju rupiah sebelumnya kembali mengalami pelemahan seiring imbas melemahnya laju euro terhadap dolar AS seiring dengan adanya kekhawatiran Uni Eropa akan terkena dampak dari kebijakan pengenaan tarif impor oleh Pemerintahan AS.

Di sisi lain, beberapa rilis data makroekonomi antara lain indeks aktivitas bisnis dan PMI UNI Eropa masih cenderung datar sehingga dikhawatirkan ekonomi Uni Eropa akan rentan dengan kebijakan Pemerintahan AS tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid