Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore masih dibayangi tekanan dengan bergerak ke posisi Rp14.922 per dolar AS.

“Pelemahan rupiah sebenarnya masih bisa diterima dan wajar. Pergerakan negatif mata uang bukan hanya di Indonesia tetapi juga di negara berkembang lainnya,” ujar Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong di Jakarta, Rabu (5/9).

Dalam beberapa waktu ke depan, lanjut dia, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan dibayangi tekanan di tengah minimnya sentimen positif yang beredar di pasar.

“Mata uang utama dunia pun dalam tren negatif terhadap dolar AS,” ucapnya.

Ia optimistis sejumlah kebijakan yang akan dilakukan pemerintah salah satunya dengan melakukan pembatasan impor terhadap 900 jenis barang konsumsi dapat menurunkan defisit neraca pembayaran.

“Dengan begitu, pelaku pasar akan kembali melirik Indonesia sebagai negara dengan fundamental ekonomi yang baik,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (5/9), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.927 dibanding sebelumnya (4/9) di posisi Rp14.840 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid