Sehingga, Nono menegaskan seorang pahlawan di era sekarang tidak lagi terkoptasi pada mereka yang mengenakan seragam kemiliteran saja, akan tetapi, semangat kepahlawanan itu bisa muncul dari segala lini dengan tujuan membuat bangsa ini lebih baik kedepan.

“Jadi yang mau jadi pahlawan bukan hanya tentara, atau polisi yang berseragam, bukan. Semuanya juga pahlawan, pahlawan di bidang ekonomi, budaya, politik semua, masing -masing berbuat sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. nah itu prinsipnya itu berbuat hari ini lebih baik dari hari kemarin hari esok harus lebih baik dari hari kemarin,” papar dia.

“Dalam rangka itu semua saya kira sejarah ini penting, untuk kita belajar. belajar sejarah untuk apa untuk kepentingan masa depan. saya baru bicara dengan seorang jenderal yang luar biasa ini, kita bicara tentang Papua, ternyata dalam sejarah catatan pemuda Papua itu ada di sumpah pemuda cuman karena pada waktu itu tanah Papua bagian dari kesultanan Tidore akhirnya menyatu di Yong Maluku, Yong Ambon, kira begitu jadi ternyata sejarahnya sepeti itu,” terang Letjen TNI Marinir Purnawirawan itu.

“Oleh karena itu, penting kita harus melihat sejarah dalam konteks untuk kepentingan ke depan. sekarang dan kedepan,” pungkas Nono.

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid