Jakarta, Aktual.com – Sekertaris Fraksi PAN DPR RI, Yandri Susanto menyayangkan pernyataan terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok tidak menggambarkan ketulusannya untuk meminta maaf dalam nota keberatannya, di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, di Eks PN Jakarta Pusat.
“Saya dengar, saya menyayangkan yang dikatakan Ahok. Misalnya gara2-gara mengajak yang seiman, sesuku, sesuku, maka lahirlah pemimpin yang buruk. Kira-kira begitu,” kata Yandri mengutip nota keberatan yang disampaikan Ahok di depan majelis hakim, di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (13/12).
“Artinya, apa yang dilakukan Ahok tidak menyejukan, seharusnya dia sebagai seorang terdakwa yang mungkin beberapa kali minta maaf, sejatinya dia tidak memberikan pembelaan yang seperti itu. Justru, menurut saya itu malah menyinggung banyak orang terutama proses Pilkada yang sudah berjalan, seolah Pilkada yang lalu itu menghasilakan pemimpin yang buruk semua,” tambah dia.
Menurut dia, apa yang disampaikan Ahok di dalam persidangan sangat tidak pas dalam pembelaan yang seharusnya diisi untuk meminta keringanan hukuman, bukan justru memperlebar persoalan dengan pernyataan yang provokatif.
“Ini yang menurut saya tidak pas dalam pembelaan tadi yang dikatakan Ahok dalam persidangan pertama penistaan agama,” ujar anggota komisi II DPR RI itu.
“Seharusnya dia sampaikan yang meringankan atau menyejukan suasana, yang disampaikan td cenderung menimbulkan kegaduhan baru. Yang disampaikan itu adalah analisis pribadi, cara pandang dia, dan dia keliatannya ttetap bahwa banyak orang berbohong atau banyak menyalahgunakan al Maidah itu. Jd pd dasarnya dia tidak mengakui maupun Maafnya tidak iklas, tulus, mennurut saya,” tandasnya.[Novrizal Sikumbang]
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid