Seorang anak melintas dekat mobil yang mengangkut ayam potong di terminal Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, NTB. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi.
Seorang anak melintas dekat mobil yang mengangkut ayam potong di terminal Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, NTB. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi.

Mataram, aktual.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Nusa Tenggara Barat siap mencetak pengusaha di sektor peternakan dari kalangan generasi muda sebagai bagian dari program gerakan satu juta petani milenial yang dicanangkan Kementerian Pertanian.

Kepala Disnakeswan NTB, Hj Budi Septiani, di Mataram, Selasa (4/2) mengatakan upaya menciptakan pengusaha muda di sektor peternakan juga dalam rangka lebih menggairahkan dunia usaha pertanian secara luas. Sebab, sektor tersebut sudah tidak begitu dilirik oleh kaum milenial saat ini.

“Secara umum, minat generasi milenial untuk menekuni dunia pertanian mengalami penurunan. Makanya, kami juga ingin mendorong penciptaan wirausaha milenial,” katanya.

Menurut dia, penumbuhan wirausaha dari kalangan generasi milenial merupakan program nasional. Oleh sebab itu, masing-masing provinsi diberikan target.

Program nasional tersebut juga selaras dengan program Pemerintah Provinsi NTB di bawah kepemimpinan Gubernur Zulkieflimansyah, dan Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah, untuk menumbuhkan wirausaha muda di berbagai sektor.

“Makanya setiap program harus ada sekian persen yang mengarah kepada penciptaan wirausaha muda di sektor peternakan,” ujar Budi.

Budi mengatakan program tersebut sudah dikoordinasikan dengan kabupaten/kota agar segera melakukan inventarisasi potensi peternakan yang bisa digarap oleh kalangan muda.

Disnakeswan NTB juga siap untuk berkolaborasi untuk memberikan pembinaan bagai para wirausaha muda dalam hal manajemen usaha hingga pemasaran hasil.

Selain itu, kata Budi, pihaknya juga siap memfasilitasi kelompok-kelompok pemuda atau perorangan yang sudah membangun usaha peternakan untuk bisa mendapatkan pinjaman modal dari perbankan, khususnya kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga enam persen per tahun.

“Kalau yang sudah membangun usaha, kami siap untuk memfasilitasi agar memperoleh kemudahan permodalan. Apalagi kalau sudah membentuk kelompok,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eko Priyanto