Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU) membantu pemerintah dalam menangani berbagai permasalahan. Salah satunya menyangkut paham radikalisme.
“Kita jangan hanya berdoa, tapi melupakan tindakan di lapangan,” kata Luhut dalam diskusi International Summit of The Moderate Islamic Leader (ISOMIL), yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (9/5) malam.
Masalah radikalisme di Indonesia, ungkap dia, salah satunya disebabkan oleh pengangguran dan kemiskinan. Dalam skala yang lebih besar, perbedaan pendapatan menjadi permasalahan tersendiri karena menyebabkan kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.
Pemerintahan Joko Widodo, ditekankan Luhut berkomitmen menangani masalah ini. Program dana desa yang digulirkan pemerintah diharapkan dapat menanggulangi kesenjangan dan ataupun gap antara kota dengan desa. Berikut program pembangunan infrastruktur yang digenjot pemerintahan saat ini.
Untuk itu semua, Luhut kembali mengajak ulama dan wadah Nahdlatul Ulama di bawah kepemimpinan Said Aqil Sirodj untuk bersama-sama membantu pemerintah. Ormas yang sejak awal disebutkan dia memainkan peran penting di negeri ini.
“Saya tidak bayangkan kalau tidak ada NU di negara ini. NU memainkan peran yang sangat penting menjadi pilar pemersatu bangsa ini,” jelas Luhut.
Artikel ini ditulis oleh: