Yogyakarta, Aktual.com – Komunitas penderita penyakit lupus ‘Sahabat Kupu’ berharap biaya pengobatan penyakit lupus bisa segera ditanggung oleh Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Karena obat-obatan yang dibutuhkan Odapus (orang dengan lupus) bisa mencapai Rp3 juta per botol. Padahal satu hari bisa tiga botol,” kata pendiri ‘Sahabat Kupu’ Ian Sofiyan saat memperingati hari lupus di Rumah Sakit Umum Pusar Dr Sardjito, Yogyakarta, Rabu (10/5).
Menurutnya, biaya pengobatan penyakit itu perlu menjadi perhatian khusus pemerintah sebab jumlah penderitanya cukup banyak dan tidak sedikit yang tergolong kalangan menengah ke bawah.
“Untuk yang mampu kemungkinan bisa meminta terapi karena obat khusus penderita lupus belum ada di Indonesia. Namun bagi yang tidak punya mungkin diobati sendiri sesuai gejala yang dirasakan,” kata dia.
Selain soal biaya pengobatan, masyarakat umum juga perlu diedukasi mengenai penyakit lupus. Tanpa pahaman yang tepat soal lupus, dikhawatirkan akan terjadi kesalahan dalam pengobatan.
“Bahkan tanpa pemahaman yang tepat juga bisa memunculkan sikap diskriminatif terhadap penderita lupus. Dikira menular padahal tidak tergolong penyakit menular,” kata dia.
Pakar kesehatan Dr Nyoman Kertia mengatakan masyarakat perlu mengetahui secara pasti perihal penyakit lupus itu. Gejala penyakit yang dikenal dengan istilah penyakit seribu wajah itu, kata dia, cukup beragam sehingga sulit dideteksi.
“Bisa datang dengan tiba-tiba atau berkembang secara perlahan. Dapat bertahan lama atau sementara, namun kambuh lagi. Gejala yang umum dirasakan adalah rasa nyeri dan lelah berkepanjangan,” kata dia.
Ia menambahkan meskipun penyakit itu belum dapat disembuhkan namun seiring dengan perkembangan pengobatan modern Odipus dapat terbantu untuk hidup normal. “Tentunta dengan dukungan keluarga, teman dan praktisi medis,” kata Nyoman. (ant)
Artikel ini ditulis oleh: