Jakarta, Aktual.com — Mulai adanya sentimen positif dari dalam maupun luar negeri memberikan harapan akan masih adanya peluang kenaikan lanjutan. Apalagi jika laju Rupiah dapat lebih stabil dan dapat bertahan positif seiring dengan laju harga minyak yang masih naik dan membuat laju USD melemah.
“Namun perlu juga diwaspadai sentimen di pekan depan dari rilis data-data ekonomi yang dikhawatirkan akan memberikan sentimen negatif sehingga akan memberikan peluang pembalikan arah melemah,” ujar analis PT NHKSI, Reza Priyambada di Jakarta, Minggu (31/1).
Menurutnya, investor harus tetap mewaspadai setiap sentimen yang dapat mempengaruhi akan berbaliknya laju perdagangan obligasi.
“Kemungkinan laju harga obligasi dapat bergerak dengan rentang pergerakan di kisaran ±20 hingga 70 bps. Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada,” jelasnya.
Terkait dengan lelang Surat Utang Negara (SUN), Pemerintah akan melakukan lelang pada hari Selasa, tanggal 2 Februari 2016. Seri SUN yang akan dilelang adalah berupa seri SPN dan FR untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2016. Jumlah indikatif yang dilelang sebesar Rp 12 triliun dengan target maksimal sebesar Rp18 triliun. Adapun seri-seri yang akan dilelang sebagai berikut:
a. Seri SPN03160503 dengan pembayaran imbalan secara diskonto dan jatuh tempo 3 Mei 2016;
b. Seri SPN12170203 dengan pembayaran imbalan sebesar diskonto dan jatuh tempo 3 Februari 2017;
c. Seri FR0053 dengan pembayaran imbalan sebesar 8,250% dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2021;
d. Seri FR0056 dengan pembayaran imbalan sebesar 8,375% dan jatuh tempo pada tanggal 15 September 2026; dan
e. Seri FR0073 dengan pembayaran imbalan sebesar 8,750% dan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2031.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka