Jakarta, Aktual.com – Pesawat tempur pemerintah Suriah melakukan sejumlah serangan udara di Ghouta Timur, timur Damaskus, pada Minggu, sehari setelah militer Suriah mengumumkan penghentian permusuhan di daerah tersebut, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kelompok pemantau yang bermarkas di Inggris itu mengatakan Sabtu telah relatif tenang setelah gencatan senjata mulai berlaku dengan insiden tembakan yang terisolasi.
Pada Minggu, enam serangan udara terjadi di kota Douma dan Ain Terma di Ghouta yang dikuasai pemberontak, lapornya.
Kementerian Luar Negeri Suriah pada Selasa (18/7) mengecam rangkaian sanksi baru Eropa atas pejabat dan ilmuwan Suriah dan mencapnya “tidak adil”.
Sehari sebelumnya, Uni Eropa menjatuhkan sanksi atas 16 pejabat militer dan ilmuwan Suriah sehubungan dengan dugaan keterlibatan mereka dalam serangan bahan kimia di satu kota kecil di Suriah Utara pada April lalu. Sejumlah warga sipil tewas dan pasukan pemerintah dituding bertanggung-jawab atas serangan tersebut.
Di dalam satu pernyataan, sebagaimana diberitakan Xinhua, Kementerian itu mengatakan sanksi tersebut “tidak adil dan mencerminkan tekad para pejabat Barat untuk terus mendukung terorisme dan menyesatkan pendapat masyarakat”.
Kementerian tersebut kembali menyatakan Suriah tidak menggunakan senjata kimia, dan juga membantah bahwan pemerintah memiliki bahan semacam itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby