MEA 2016 (Aktual/Ilst.Nelson)
MEA 2016 (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Indonesia masih belum siap mengikuti persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), terutama pada sektor ekonomi lokal di daerah-daerah, khususnya yang berada di dekat perbatasan.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (OSO) usai menghadiri acara Penyerapan Aspirasi Masyrakat Dalam Masa Reses Anggota DPD RI dan Wakil Ketua MPR RI, di Sekadau, Kalimantan Barat, Kamis (7/1).

”Bagaimana mau bicara MEA, ekonomi lokal saja masih begini (belum kuat dan berkembang), tidak cocok kan. Tidak ada kesinambungannya dengan pembangunan,” kata Oso.

Pernyataan itu menyambung kenyataan di salah satu daerah pemilihannya, Kabupaten Sekadau yang terlihat lambat pembangunan serta pertumbuhan kesejahteraan. Padahal, Sekadau yang dekat perbatasan Malaysia, bisa ditempuh jalan darat selama kurang lebih 6 jam.

”Lantas kemudian kita mau jualan apa kalau jalannya terhambat. Kita harus menghidupkan ekonomi lokal dulu baru bicara ASEAN,” sebut pria yang juga anggota DPD RI itu.

Dengan kondisi tersebut, Oso menilai daerah perbatasa akan sulit bersaing dalam lingkaran MEA. Sebab, dengan luas wilayah yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk, masyarakat akan kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Ia memperkirakan, di Sekadau hanya 40 persen warganya yang bekerja. Sementara, pengangguran masih ada akibat ketimpangan pembangunan yang tidak merata.

”Jadi ini harus seimbang supaya memicu pertumbuhan ekonomi, dengan membangun infrastruktur. Ini jembatan penyebarangan saja tidak ada, kalau pun ada, sudah rusak,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang