Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) meyakini, Partai Hanura dibawah kepemimpinannya mampu berada diposisi tiga besar pada Pemilihan Umum 2019. Bahkan minimal, ia menargetkan partai Oranye itu masuk lima besar sebagai partai pemenang pemilu.
Agar target itu terwujud, Pria yang akrab disapa OSO ini mengungkapkan, dirinya bakal menerapkan sistem lima (5) S di dalam internal partai. Yakni strategic, structure, skill, system, dan speed.
“Kalau kita berpegang pada lima S ini partai paling kecil, bisa lima besar, paling kecil itu. Bisa-bisa tiga besar. Tetapi, kalau lebih dari itu, kan bukan salah saya, tetapi rakyatnya yang cerdas” ujar OSO usai pertemuan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto, di Gedung The City Tower, Thamrin, Jakarta, Kamis (5/1/2017) malam.
OSO menilai rakyat kini sudah tidak bisa lagi dipaksa untuk memilih partai tertentu. Menurutnya, rakyat di era saat ini sudah menggunakan hati nuraninya untuk memilih pemimpin yang dikehendakinya.
“Biarkanlah generasi itu memilih sesuai dengan hati nuraninya. Jangan dipaksa, kalau ketemu dengan hati nuraninya, maka ketemulah dengan kita,” ungkap Wakil Ketua MPR RI itu.
OSO pun siap menampung siapa saja yang ingin berpartisipasi dan bergabung dengan partai Hanura. Diketahui, beberapa anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan juga loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sudah menyatakan kesiapannya masuk Hanura. Selain itu, kata OSO, sejumlah pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia juga diajak masuk ke Hanura.
“HKTI Insya Allah pasti ada. Saya tidak larang ikut serta. Kita masih tampung,” tutur dia.
Sementara, Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto, mengaku optimistis bahwa Partai Hanura akan menjadi partai besar di bawah kepemimpinan OSO. Menurut Wiranto, OSO dengan gerbongnya yang memiliki jaringan yang luas akan menambah kekuatan baru di Hanura.
“Kekuatan Hanura sekarang ini justru ketika Oesman Sapta jadi Ketua Umum dan masuk enggak sendirian. Bawa gerbong-gerbong yang jaringannya sangat banyak dan sangat luas. Itulah organisasi modern,” jelas Wiranto.[Nailin In Saroh]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid