Wakil Ketua MPR RI dan Ketua DPD RI Oesman Sapta, di hadapan sekitar 500 peserta mahasiswa dan ormas pemuda peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI pada acara Pembukaan Jambore HIPMI PT 2017 kerjasama MPR RI dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT), di Auditorium Universitas Negeri Medan, Kamis (23/11).(Dok MPR).

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua MPR RI dan Ketua DPD RI Oesman Sapta dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya di Provinsi Sumatera Utara mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia terutama para pemuda harus waspada, sebab banyak negara-negara asing dan elemen asing yang berupaya mengintervensi Indonesia dan berupaya untuk menguasai perekonomian Indonesia.

Negara dan elemen asing juga berupaya menghancurkan nilai-nilai bangsa yang terdapat dalam Empat Pilar yakni, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Upaya penghancuran tersebut antara lain melalui narkoba. Tapi, tidak akan mampu sebab bangsa Indonesia dibekali dan dibentengi oleh nilai-nilai luhur Pancasila.

“Untuk itulah kita sebagai rakyat Indonesia terutama generasi muda mesti sadar, bangkit dan menjaga denga sekuat tenaga Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa lainnya,” ujarnya, di hadapan sekitar 500 peserta mahasiswa dan ormas pemuda peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI pada acara Pembukaan Jambore HIPMI PT 2017 kerjasama MPR RI dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT), di Auditorium Universitas Negeri Medan, Kamis (23/11).

Acara ini juga dihadiri Pimpinan Badan Sosialisasi MPR Zainut Tauhid Saadi, Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono, Sekretaris Jenderal DPD RI Sudarsono Hardjosoekarto dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi.

Dulu, lanjut Oesman Sapta, para generasi muda dituntut untuk berperang secara fisik serta intelektual merebut kemerdekaan dari tangan penjajah yang kemudian menjadi pahlawan nasional. Dengan semangat para pejuang dulu dan semangat para deklarator sumpah pemuda semestinya pemuda sekarang dituntut pula menjadi seorang pahlawan. Tapi, bukan lagi pahlawan dengan mengangkat senjata tapi pahlawan untuk memakmurkan rakyat Indonesia.

“Generasi muda juga mesti mencontoh kerukunan, kebersamaan para deklarator sumpah pemuda yang tidak lagi mempersoalkan perbedaan SARA. Mereka kompak satu tujuan demi persatuan dan kesatuan Indonesia. Sebab pemuda sangat penting buat keberlangsungan bangsa dan negara ini,” katanya.

Laporan: Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby