Jakarta, Aktual.com – Tersangka kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali tak menjaga lisannya. Tanpa dasar, Ahok menuding massa aksi ‘Bela Islam II’ 411 yang melibatkan jutaan manusia itu dibayar sebesar 500 ribu per kepala.

Ini jelas telah menimbulkan gejolak dan kontroversi baru. Tampak tak ada efek jera meski Ahok telah menjadi pesakitan. Seharusnya Ahok lebih bisa mengendalikan tutur kata agar tidak menjadi ‘bumerang’ yang akan merugikan dirinya sendiri.

Pengamat politik Universitas Indonesia, Alfan Alfian menilai, pernyataan Ahok itu telah menyinggung masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam unjuk rasa 411. Menurutnya ucapan itu justru akanmerugikan dirinya sendiri.

“Itu kan kontroversi baru, dia (Ahok) malah justru mengeluarkan semacam statement yang memunculkan tuntutan balik dari publik. Ini bisa rugikan dia sendiri,” kata Alfan di, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11).

Semestinya, sebagai sebagai orang nomor satu di Jakarta Ahok bisa menjaga komunikasi, tutur bahasa bicara dijaga sehingga tidak timbulkan kerugian buat diri sendiri apalagi sampai dilaporkan balik oleh masyarakat.

“Hal seperti itu kalau bisa sih dihindari, kesan tampil yang lebih simpatik lagi tidak memicu kontroversi lagi. Mungkin satu sikap bijak yang harus dilakukan buat Ahok,” terang Alfian.

Diketahui, anggota Advokat Cinta Tanah Air, Habiburokhman, telah melaporkan Ahok ke polisi atas pernyataannya saat diwawancarai media Australian Broadcasting Corporation News (ABC News).

Ahok kembali dipolisikan Jumat, 18 November 2016 kemarin di sentra pelayanan terpadu Bareskrim Polri. Saat kesempatan wawancara itu, Ahok diduga menyebut demonstran 4 November dibayar dengan besaran Rp500 ribu. [Fadlan Syam Butho]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid