Jakarta, aktual.com – Keberadaan oilboom, atau dikenal juga sebagai containment boom, semakin diperhitungkan sebagai peralatan strategis dalam mengantisipasi risiko tumpahan minyak di perairan laut maupun sungai. Oilboom merupakan penghalang terapung yang secara efektif dapat mengisolasi dan mengendalikan penyebaran minyak yang tumpah di permukaan air, sehingga mampu melindungi area sensitif dari pencemaran.
Oilboom yang digunakan dalam berbagai kegiatan industri migas umumnya terbuat dari material Heavy Duty Rubber yang tahan terhadap minyak dan paparan sinar matahari. Dengan struktur khusus untuk penggunaan offshore atau di laut terbuka, alat ini mampu dibentangkan dengan cepat untuk mengurangi dampak lingkungan secara signifikan.
Saat ini, oilboom menjadi solusi andalan yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) Zona 9. Alat ini selalu dalam kondisi standby sebagai tindakan kesiapsiagaan jika terjadi insiden tumpahan minyak di wilayah operasi masing-masing perusahaan.
Selain penggunaan offshore, kini tengah dikembangkan pula oilboom yang khusus dirancang untuk penggunaan onshore atau sungai. Pengembangan ini sebagai respons atas kebutuhan penanganan tumpahan minyak yang semakin kompleks dan tidak terbatas hanya di wilayah laut.
Direktur Utama PT Patra Drilling Contractor (PDC), Faried Iskandar Dozyn mengatakan bahwa penggunaan oilboom merupakan langkah preventif yang sangat penting dalam industri migas. “Oilboom adalah alat utama dalam mitigasi risiko lingkungan, membantu perusahaan memastikan operasi tetap aman sekaligus menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” ujar Faried.
PT Patra Drilling Contractor (PDC), anak perusahaan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) bagian dari Subholding Upstream Pertamina, menargetkan pendapatan di atas Rp3 triliun di tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, PDC akan menggenjot sejumlah lini bisnis andalan, salah satunya Rental Oilboom yang dikelola oleh fungsi Marine Services. Tahun 2025 ini, PDC menargetkan untuk meningkatkan jumlah own asset serta menambah jumlah perusahaan atau mitra bisnis yang dapat bekerja sama untuk lini bisnis rental Oilboom tersebut dalam kontrak jangka panjang.
Sementara itu, salah satu produsen peralatan tumpahan minyak nasional berhasil mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 55 persen untuk beberapa produknya menyatakan kebanggaannya karena mampu memproduksi perangkat berstandar internasional dengan komponen lokal yang tinggi.
Mereka juga optimistis bahwa sinergi antara inovasi global dengan industri lokal mampu membawa Indonesia menjadi yang terdepan dalam perlindungan lingkungan maritim. Langkah ini diharapkan dapat menjadi model bagi industri lain untuk turut berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Peningkatan penggunaan dan permintaan terhadap oilboom diprediksi akan terus bertumbuh seiring meningkatnya kesadaran lingkungan dan tuntutan regulasi keselamatan lingkungan yang lebih ketat. Tidak hanya mengurangi dampak pencemaran, keberadaan oilboom juga mampu membantu perusahaan-perusahaan migas dalam mengelola risiko operasional secara lebih baik.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang sadar akan pentingnya mitigasi risiko tumpahan minyak, penggunaan oilboom sebagai perangkat strategis diperkirakan akan menjadi standar baru dalam industri migas nasional. Investasi dalam peralatan seperti oilboom ini sekaligus mencerminkan komitmen perusahaan-perusahaan tersebut terhadap perlindungan lingkungan dan keselamatan operasional yang berkelanjutan.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















