Jakarta, Aktual.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan inklusi keuangan di wilayah perdesaan melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kunci pertumbuhan ekonomi nasional adalah kekuatan potensi domestik yaitu pertumbuhan ekonomi daerah. Tentu dengan menopang seluruh perekonomian di daerah adalah di tingkat desa,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Jakarta, Minggu(4/8).
Pada 2024, program EKI diimplementasikan di 44 wilayah desa di bawah koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan melibatkan kantor OJK di daerah, kementerian/lembaga terkait, dan lembaga jasa keuangan.
Salah satu inisiasi EKI diluncurkan di Desa Dolokgede, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada Sabtu (3/8), mencakup program Desaku Cakap Keuangan yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat pedesaan tentang lembaga, produk, dan layanan keuangan melalui pelatihan dan edukasi.
Hingga kini, capaian program EKI dari sisi inklusi keuangan meliputi pembukaan lebih dari 8.000 rekening tabungan, penyaluran kredit kepada lebih dari 1.500 debitur, penambahan titik akses keuangan melalui agen Laku Pandai dan fasilitasi sistem pembayaran QRIS, serta 500 kegiatan edukasi keuangan.
Program EKI di Desa Dolokgede berlangsung dari Juli 2024 hingga Desember 2024, melibatkan berbagai kelompok masyarakat seperti UMKM, petani, peternak, perempuan, buruh/pegawai, dan pelajar, melalui tahapan prainkubasi, inkubasi, dan pasca inkubasi.
“Pada akhir program pascainkubasi, diharapkan masyarakat desa sudah dapat dengan mudah menggunakan berbagai produk keuangan secara optimal untuk mendukung kebutuhan usaha ataupun untuk kegiatan produktif lainnya,” ujar Mahendra Siregar.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah