Gedung OJK Jakarta

Jakarta, Aktual.com – Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Agus Sugiarto mengatakan pencapaian target inklusi keuangan harus juga dibarengi dengan upaya peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat.

“Literasi dan inklusi keuangan ibarat dua sisi mata uang. Kalau hanya inklusi saja, maka akan menuai masalah ‘customer protection’ (perlindungan nasabah),” kata Agus dalam acara peluncuran “Survey on Financial Inclusion and Access” (SOFIA) di Jakarta, Senin (22/5).

Ia mengatakan upaya peningkatan literasi keuangan tersebut perlu melibatkan peran lembaga jasa keuangan yang bersinergi dengan lembaga-lembaga sosial dan organisasi non-pemerintah. Perlu pula diciptakan ekosistem menyeluruh serta subsistemnya yang saling dukung.

“Kalau kegiatan edukasi banyak, maka mudah untuk inklusi finansialnya,” ucap Agus.

Keuangan inklusif didefinisikan sebagai kondisi ketika setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan