“Bahkan dalam hal ketimpangan ekonomi, Indonesia menempati posisi keenam terburuk di dunia. Termasuk empat orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan lebih dari 100 juta penduduk termiskin cetusnya,” papar dia.

Menurutnya, selain masalah ketimpangan yang kian menganga, juga jumlah kemiskinan juga kian banyak. Terlebih jika menggunakan penghitungan proverty headcount ratio Bank Dunia sebesar US$ 3,1 pendapat per hari atau sekitar Rp40.300.

“Maka jika begitu, jumlah penduduk miskin Indonesia menjadi 93 juta, setara dengan 36 persen dari total penduduk (Bank Dunia),” jelas dia.

Apalagi di Indonesia itu, kata dia, berdasar data, 1% orang terkaya menguasai 49% total kekayaan. Dan empat orang terkaya di Tanah Air memiliki kekayaan yang lebih dari 100 juta penduduk termiskin. Serta total kekayaan 40% penduduk termisksin hanya mencapai 1,4% dari kekayaan nasional.

“Untuk itu, dalam SDGs 10 terkait mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara, maka akses terhadap layanan keuangan memberikan harus peluang bagi masyarakat untuk membangun kehidupan ekonomi  yang layak dan mapan serta mengurangi ketimpangan ekonomi itu,” jelas dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka