Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad (kedua kanan), berbincang bersama Ketua Dewan Audit OJK, Ilya Avianti (kiri), Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Rahmat Waluyanto (kedua kiri), dan Kepala Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti Soetiono (kanan) usai melakukan Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan 2017 di Jakarta, Jumat (13/1). Pertemuan tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc/17.

Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan untuk mencapai target inklusi keuangan sebesar 75 persen pada 2019 perlu penyempurnaan strategi terutama terkait digitalisasi ekonomi.

“Penghargaan the Global Inclusion Award yang diperoleh Indonesia menjadi pemicu menyempurnakan pendekatan strategi, terutama terkait penekanan yang cukup besar pada ekonomi digital,” kata Muliaman dalam diskusi “Perluasan Akses Keuangan dalam Mendukung Ekonomi Berkeadilan” di Jakarta, Selasa (23/5).

Ia mengatakan bahwa peningkatan inklusi keuangan perlu mengedepankan digitalisasi ekonomi dan memperhatikan ketersediaan teknologi.

“Misalnya jaringan infrastruktur telekomunikasi yang masih sulit di Indonesia Timur. Untuk mengedepankan transaksi berbasis telekomunikasi di timur, maka isu terkait infrastruktur pendukungnya menjadi penting,” kata dia.

Muliaman mengapresiasi komitmen pemerintah membangun koridor menyeluruh untuk mengatasi hambatan telekomunikasi, salah satunya melalui pemanfaatan satelit.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan