Medan, Aktual.co — Personil Paskhas TNI AU Lanud Soewondo diduga melakukan tindakan penganiayaan kepada warga Sari Rejo, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Polonia Medan.
Dugaan penganiayaan itu terungkap saat sejumlah warga Sari Rejo mendatangi KontraS Sumut, Selasa (12/5) siang.
Pahala Napitupulu, salah seorang korban menceritakan penganiayaan yang dialami itu terjadi Minggu (3/5) pekan lalu. Tindakan itu terjadi secara tiba-tiba saat puluhan personil Paskhas itu tengah berada di Sari Rejo dengan membawa alat berat traktor.
“Waktu itu di traktor lahan warga, saya dipanggil warga karena Letnan ‘S’ dan Letnan ‘T’ berlaku arogan kepada warga dan mengucapkan kata-kata kasar ada yang bilang ‘bunuh saja’ dan bernada ancaman. Kita datang, karena ada komandannya (Letkol ‘D’), jadi aku datang dan berfikir positif, karena kan ada komandannya,” tutur Pahala.
Sekitar 15 menit berada di lokasi, lanjut Pahala, diluar dugaan, Letkol ‘D’ yang disebut sebagai komandan pasukan Paskhas itu mendatanginya dan mencekek leher serta memiting.
“Tiba-tiba dia (Letkol ‘D’), mencekik saya, kau yang provokator, ditarik-tarik bajuku, dipiting, badannya besar,” tuturnya menirukan ucapan Letkol ‘D’ saat kejadian.
Tak sampai disitu, Pahala juga mendapat pemukulan dan tamparan dibagian wajahnya. 
“Dibawa ke markas, ada yang pukul dari belakang, ditampar, yang nampar jelas Letnan Satu ‘S’,” beber Pahala.
Berlanjut, saat hendak dibawa ke Markas Paskhas Lanud Soewondo, Letkol ‘D’ mendorong Nuraisyiah, seorang ibu yang mencoba menahan dirinya agar tidak ditangkap. “Ibu Aisyiah disangka istriku,” kata Pahala.
Usai mendapat perlakuan itu, Pahala akhirnya dibawa ke markas Paskhas TNI Lanud Soewondo. Disitu, Pahala juga mendapat intimidasi.
Tak lama berselang, Letkol ‘D’ menerima sebuah pesan singkat, dan kemudian pergi begitu saja.
“Gak lama kayaknya dia baca sms, lalu cabut satu-satu, tinggal aku sendiri diruangan. Ya terus aku keluar, ngapain aku di situ sendirian?” tukasnya.
Dirinya berharap ada tindakan tegas kepada oknum Paskhas yang melakukan penganiayaan terhadap dirinya.
Sementara, Kordinator KontraS Sumut Herdensi Adnin mengatakan, bahwa tindakan itu sudah dilapor ke POM TNI AU dengan pengaduan nomor POM/LP/15/V/2015/SWO atas nama Pahala dan No POM/LP/16/V/2015/SWO atas nama Nuraisyah Nasution.
“Kita (KontraS) mengutuk tindakan kekerasan berupa penganiayaan yang dilakukan oknum Paskhas kepada warga Sari Rejo, sebanyak 3 orang. Kita meminta POM AU, untuk mengusut kasus ini sampai tuntas. Dalam arti menangkap dan mengadili pelaku, karena ini preseden buruk kepada reformasi dan TNI,” tandasnya.
Menurutnya TNI bukanlah musuh masyarakat, apalagi alat kelompok tertentu untuk menguasai tanah rakyat.
Hingga berita diturunkan, Humas Lanud Soewondo, Mayor Joni Tarigan belum berhasil dikonfirmasi wartawan terkait hal tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: