Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mendesak oknum pejabat yang terlibat dalam permainan bisnis tes PCR untuk mengundurkan diri karena ini perbuatan tidak bermoral disaat masyarakat menderita di hantam badai Pandemi Covid 19.
“Diluar negeri menteri-menteri yang disebutkan diduga terlibat dalam konteks bisnis PCR itu mestinya mundur tidak harus menunggu di reshuffle itu yang lebih baik karena integritas moral politik tapi di kita budaya itu tidak ada”. Ujarnya saat di hubungi tim Aktual.com Kamis (4/11).
Isu dugaan adanya keterlibatan pejabat pemerintah dalam bisnis PCR mencuat setelah ICW dan Tempo mempublikasikan hasil investigasinya yang menyebutkan adanya kepentingan bisnis dan keterlibatan oknum pemerintah dalam pembuatan kebijakan dan mahalnya biaya Tes PCR.
Dalam laporan investigasi itu juga dilaporkan adanya perputaran uang berjumlah triliunan salah satunya penyediaan alat kesehatan Tes PCR dan margin keuntungan yang didapat dari diberlakukannya Tes PCR sebagai syarat melakukan perjalanan udara dan darat.
Disebutkan pula salah satu perusahaan yang mempunyai peran dalam bisnis PCR adalah PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Dari investigasi itu diketahui bahwa sebagian saham PT Genomik Solidaritas Indonesia dipunyai oleh PT Toba Sejahtera dan PT Toba Bumi Energi. Kedua perusahaan ini terafiliasi dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Artikel ini ditulis oleh:
Dede Eka Nurdiansyah