Jakarta, Aktual.com — Komandan Korem 174-Anim Ti Waninggap Merauke Brigjen TNI Supartodi menegaskan, persidangan oknum anggota TNI AD pelaku penembakkan yang menewaskan dua warga Suku Kamoro akan digelar di Timika.

“Saya sudah meminta agar mereka diadili dan dihukum di Timika. Keadilan dan hukum harus ditegakkan. Tidak ada yang tutup-tutupi dan tidak boleh ada campur tangan dari dalam maupun dari luar,” ujar dia usai misa arwah almarhum Yulianus Okoare dan Herman Mairimau di Gereja Katolik Koperapoka, Timika, Papua, Minggu (30/8).

Danrem mengaku, hingga kini Sub Denpom XVII-Cenderawasih di Timika masih melakukan penyidikan kasus tersebut. “Untuk tersangka yang merupakan oknum anggota TNI AD masih menjalani proses di Sub Denpom Timika. Mereka adalah oknum yang menyalahi aturan yang berlaku. Karena itu mereka harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Danrem.

Brigjen Supartodi juga meminta semua pihak mengawal betul proses peradilan terhadap oknum anggota TNI AD, yang telah menembaki warga sipil di Koperapoka, Timika, Jumat (28/8) tersebut. “Mari kita kawal peradilan ini sama-sama. Kalau ada penyimpangan dan lain-lain, laporkan kepada saya. Saya minta masyarakat jangan percaya dengan provokasi dari pihak-pihak lain,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Danrem Merauke meminta maaf kepada keluarga yang berduka serta mengajak seluruh komponen untuk membangun Tanah Mimika sebagai daerah, yang penuh damai dan kasih. Almarhum Yulianus dan Herman, dua korban penembakkan oleh oknum anggota TNI AD, Minggu petang dimakamkan di tempat pemakaman umum Kampung Kamoro Jaya-SP1, Timika.

Ribuan pelayat mengantar peti jenazah kedua korban ke tempat peristirahatan terakhirnya dari Gereja Katolik Koperapoka, Timika. Hujan air mata tak terelakkan begitu peti jenazah kedua korban diangkat dari dalam gedung gereja ke mobil ambulans yang menunggu di Jalan Bhayangkara Timika.

Suasana duka semakin terasa saat warga Suku Kamoro memukul tifa dan gong diikuti dengan tarian seka mengiringi pemberangkatan jenazah kedua korban ke tempat pemakaman umum SP1.

Almarhum Yulianus sehari-hari bekerja sebagai karyawan Departemen Quality of Life PT Freeport Indonesia. Sementara almarhum Herman meninggalkan seorang isteri dengan tiga orang anak yang masih kecil.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby