Jakarta, Aktual.com – Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan yang merupakan atelt angkat besi andalan Indonesia, setibanya di Brazil langsung digenjot latihan guna menghadapi kejuaraan “multi event” paling bergengsi yaitu Olimpiad 2016 di Rio de Janeiro, 5-21 Agustus.
Berdasarkan data dari tim media kontingen Indonesia yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/7), tujuh atlet yang lolos ke kejuaraan empat tahunan ini meski lelah setelah melakukan perjalanan panjang langsung mendapatkan materi pelatihan dari sang pelatih Aveenash Pandoo.
Pada sesi latihan tersebut, Triyatno dan I Ketut Ariana terlihat belum mampu melakukan angkatan yang biasa mereka lakukan pada latihan di Cape Town, sehingga pelatih Aveenash Pandoo meminta mereka menghentikan sesi latihan.
Untungnya, hal tersebut tidak terjadi pada lifter lainnya. Deni, Eko Yuli Irawan, Muhamad Hasby, Dewi Safitri, dan Sri Wahyuni mampu melahap semua latihan yang diberikan.
Manajer tim Alamsyah Wijaya mengatakan sebelum berlatih di Brazil, tim pelatih mendapat kesempatan untuk memperbaiki banyak hal saat “training camp” 10 hari di Afrika Selatan.
“Di Cape Town, kami melakukan training camp 10 hari dengan program finalisasi latihan menuju pertandingan. Artinya kami memperbaiki teknik-teknik mereka yang salah, meningkatkan ‘power’ mereka, memperbaiki nutrisi mereka agar lebih baik lagi, dan meminimalisasi perbedaan waktu antara Rio dan Jakarta. Buktinya hari ini kami sudah bisa berlatih lagi dan tidak mengalami ‘jetlag’, dan ini adalah progres yang luar biasa,” tuturnya.
Pada Olimpiade 2016, PB PABBSI masih mengandalkan peraih dua medali perunggu Olimpiade, Eko Yuli Irawan dan peraih medali perak di Olimpiade London empat tahun lalu, Triyatno. Alamsyah mengakui bahwa keduanya masih mejadi pilihan utama meski tidak menutup kemungkinan adanya bintang baru.
“Masih tetap [Eko dan Triyatno]. Tapi kita juga harus lihat beberapa muka baru yang mungkin bisa jadi kuda hitam dalam Olimpiade di Rio ini,” ujar Alamsyah.
Terkait dengan pencoretan sejumlah lifter Rusia dari daftar peserta akibat doping, Alamsyah mengaku kondisi tersebut tiidak berpengaruh banyak pada kondisi iIndonesia.
“Mungkin tidak terlalu signifikan karena Rusia tidak mau banyak bersentuhan dengan kelas-kelas yang kita ikuti. Tapi ada satu lifter Rusia yang turun di kelas 69 putra dan yang mungkin akan membuat posisi kita lebih baik,” imbuhnya.
Sesuai dengan jadwal, tim angkat besi Indonesia akan mengawali langkahnya di Olimpiade Rio pada Sabtu (6/8) atau satu hari setelah pembukaan.
Artikel ini ditulis oleh: