Jakarta, Aktual.com – Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya, Teguh Nugroho mengatakan pengadaan 13 gerbang mesin tapping atau gate tapping di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat yang terintegrasi dengan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, akan sulit untuk diwujudkan.

“Nanti setelah dicek besok (Jumat, 30/11), kita buat kesepakatan baru apa saja yang belum selesai. Misalnya, yang kemungkinan agak rumit itu terkait “gate tapping”. Kalau desain lama hanya bisa tujuh, sedangkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) minta 13,” ujarnya di Jakarta, Kamis (29/11).

Permintaan PT KAI mengenai 13 pintu itu demi menghindari penumpukan penumpang dari Stasiun Tanah Abang.

Sebelumnya PT KAI juga meminta agar enam kios pedagang yang mengganggu pintu masuk Stasiun Tanah Abang yang menghadap langsung JPM dipindahkan dan telah dilakukan.

Meskipun dinilai sulit, nantinya Ombudsman bersama perwakilan Pemerintah DKI yakni Walikota Jakarta Pusat dan kontraktor PD Pembangunan Sarana Jaya akan mengusahakan agar pintu masuk dengan sistem kartu itu bisa dibangun sebanyak 13 pintu.

Namun, keputusan itu baru bisa diambil ketika peninjauan dan perjanjian dibentuk, apakah ada beberapa ruang yang harus dibongkar ulang agar dapat mencapai jumlah gate tapping yang diharapkan PT KAI.

“Apakah nanti yang ruang VIP itu dibongkar, atau beberapa peron yang harus dibongkar, supaya jadi tempat gate tapping itu,” kata Teguh.

Berdasarkan informasi PD Pembangunan Sarana Jaya yang diterima Ombudsman, pada tanggal 23 November pembangunan skybridge dinyatakan telah selesai, lalu pada tanggal 23 hingga 30 November PT KAI meminta beberapa fasilitas demi menunjang keamanan dan kenyamanan penumpang di Stasiun Tanah Abang.

Semua fasilitas yang diminta PT KAI telah terpenuhi, lanjut Teguh, sama halnya dengan persiapan PT KAI terkait simulasi gate tapping dan arus penumpang.

Pemprov DKI bersama Ombudsman, PT KAI, dan PD Pembangunan Sarana Jaya berencana melakukan pengecekan skybridge Tanah Abang pada Jumat (30/11).

Meski peresmian skybridge mundur dari yang ditargetkan pada tanggal 30 Oktober, akses Jalan Jatibaru Raya dibawahnya telah dibuka untuk umum sejak 15 Oktober 2018.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan