Caracas, Aktual.com – Dalam kunjungannya ke Venezuela, Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) Haitham Al-Ghais pada Rabu (14/9) mengatakan bahwa blok tersebut dan para sekutunya tetap “waspada” terhadap kemungkinan perubahan di pasar minyak dan gas global.

Pertemuan Tingkat Menteri OPEC dan non-OPEC “siap digelar sesegera mungkin guna menyepakati setiap perubahan dalam kondisi pasar, jika diperlukan,” ujar Al-Ghais.

Al-Ghais pada Rabu berpartisipasi dalam sebuah upacara resmi yang menandai peringatan OPEC ke-62, bersama dengan Menteri Perminyakan Venezuela Tareck El Aissami dan tokoh-tokoh pemerintah Venezuela lainnya.

Ada tanda-tanda yang mengundang “optimisme” di pasar, katanya, seperti proyeksi OPEC bahwa ekonomi global akan tumbuh 3,1 persen pada 2022.

Berbagai peristiwa geopolitik baru-baru ini di Eropa dan bagian lain di dunia menyebabkan “pembatasan” yang “sangat berbahaya bagi produsen maupun konsumen,” kata kepala OPEC itu.

Menurut perkiraan organisasi tersebut, permintaan minyak global akan mencatat “peningkatan 13 juta barel per hari hingga mencapai 110 juta barel per hari pada 2045,” ujar Al-Ghais.

Oleh karena itu, katanya, Venezuela akan memainkan “peran kunci” dalam masa depan energi global, mengingat negara tersebut memiliki cadangan minyak mentah terbesar di dunia, yang diperkirakan mencapai sekitar 300 miliar barel.

El Aissami dari Venezuela berterima kasih kepada Al-Ghais atas kunjungannya dan menegaskan kembali “semua komitmen dan upaya yang diperlukan” dari pihak Venezuela untuk terus mendukung tujuan strategis OPEC.

Bahkan dalam kondisi sulit yang dipicu oleh pandemi virus corona baru, OPEC dan mitra-mitranya telah menjadi penjamin “stabilitas ekonomi” serta stabilitas pasar minyak mentah, ujar El Aissami.

(Sumber: Xinhuanews)