Personel Ditlantas Polda Metro Jaya memberikan informasi mengenai Operasi Keselamatan Jaya 2024 di Jakarta, Rabu (13/3/2023). ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya

Jakarta, Aktual.com – Polda Metro Jaya telah menindak sebanyak 9.183 pelanggar hingga hari kesembilan pelaksanaan Operasi Keselamatan Jaya 2024 yang diadakan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

“Sebanyak 9.183 pelanggar telah ditindak melalui sistem penindakan menggunakan ETLE Statis dan Mobile,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (13/3).

Jenis pelanggaran tersebut seperti tidak menggunakan helm oleh 1.282 pelanggar, melawan arus oleh 1.956 pelanggar, dan melanggar marka jalan oleh 431 pelanggar.

“Selain itu, terdapat 5.369 pelanggar yang tidak menggunakan sabuk pengaman, 69 pelanggar menggunakan ponsel saat berkendara, dan 76 pelanggar yang melebihi batas kecepatan,” katanya.

Ade Ary juga menjelaskan bahwa pada hari kesembilan Operasi Keselamatan Jaya 2024, petugas di lapangan memberikan teguran simpatik kepada pelanggar sebanyak 17.663 teguran.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut menambahkan, Operasi Keselamatan Jaya bertujuan untuk menekan angka kecelakaan serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara di jalan raya.

“Operasi Keselamatan 2024 bukan hanya tanggung jawab Polri, namun bagian dari tanggung jawab bersama demi keselamatan masyarakat,” katanya.

Polda Metro Jaya mengerahkan 2.939 personel gabungan untuk melaksanakan Operasi Keselamatan Jaya 2024 dari tanggal 4 Maret hingga 17 Maret.

Menurut Wakapolda Metro Jaya Brigjen Polisi Suyudi Ario Seto saat memimpin apel di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Sabtu (2/3), jumlah tersebut terdiri dari 2.659 personel Polri dan 80 personel TNI.

Tambahan 30 personel berasal dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan 30 personel dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Suyudi menjelaskan, operasi ini digelar sebagai bentuk kepedulian Polda Metro Jaya dalam mengurangi angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.

“Upaya utama untuk mengurangi angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas adalah dengan meningkatkan kesadaran berlalu lintas yang baik di masyarakat,” ujarnya.

Suyudi menekankan bahwa operasi ini bertujuan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dalam bidang lalu lintas dengan pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan