Semarang, Aktual.com – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Semarang tiba-tiba menggelar operasi takjil di sepanjang Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (23/6) petang.

Dari operasi yang dilakukan terhafap 15 sampel yang dibeli dari pedagang, ditemukan makanan kerupuk terbukti mengandung bahan pewarna tekstil.

“Satu makanan jenis krupuk positif Positif mengandung pewarna tekstil, yakni rodamin b. Kalau kita makan, lama-lama mengakibatkan sakit pencernaan. Setelah itu merembet ke ginjal dan liver,” kata Kepala BPOM Semarang, Agus Prabowo.

Petugas melakukan uji sampel meliputi makanan bakso, kolang-kaling, mie goreng, somai, es campur, dan lain-lain. Dari uji petik, terbukti krupuk mengandung bahan kimia berbahaya.

“Hanya satu yang ternyata mengandung bahan kimia berbahaya. Ini berarti mengkonsumsi jajanan di Jalan Pahlawan Semarang relatif aman,” ujar Agus.

Agus mengungkap salah satu faktor jajanan di Jalan Pahlawan termasuk aman adalah pedagangnya rata-rata mahasiswa yang memang mencari uang saku tambahan.

Meski begitu, kata Agus, BPOM selama ramadan tahun ini sudah melakukan pemusnahan dan penyitaan suatu produk yang dinyatakan tidak memenuhi ketentuan.

Perinciannya, sebanyak 198 item makanan dalak 1.294 kemasan, 140 item obat tradisional dalam 10.922 kemasan, dan 390 item kosmetika dengan 13.695 kemasan dinyatakan tidak memenuhi ketentuan.

“Nilai produk yang diamankan berjumlah Rp 388 juta lebih. Kepada pemilik, kita berikan peringatan agar tidak mengulangi perbuatan,” terang Agus.

Artikel ini ditulis oleh: