Akibat kemarau panjang dua pekan sudah warga kebon melati krisis air bersih, hal ini membuat pompa tradisonal menjadi alternative warga untuk memperoleh air bersih.

Jakarta, Aktual.com – Akibat terjadinya krisis air bersih di Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Sejumlah warga terpaksa membeli air bersih di salah satu depo air milik warga.

Asih (42), istri dari ketua Rukun Tetangga (RT) 10/03 Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen menjelaskan untuk mendapatkan pasokan air saat ini warganya harus membeli kepada salah satu warga yang berlangganan dengan operator air bersih yakni PT. Aetra.

Namun ada yang aneh depo yang memasukan air-air tersebut ke dalam gerobak-gerobak jerigen untuk diperjual belikan itu ternyata diklaim tidak untuk dijual.

“Enggak ini mah gak dijual, itu paling tertentu aja,” kata Firman salah satu pengelola depo air bersih yang bersumber dari operator PT. Aetra saat dikunjungi aktual.com Rabu (29/9)

ketika dikonfirmasi mengenai harga air perderigen dengan isi 18 liter itu, dia malah berkelakar tentang aliran mesin Hydran dari PT. Aetra yang berbeda antara depo dan rumah tangga.

“Kalo Aetra sama rumah tangga beda, sama Hydran rumah tangga beda, dia mah beda pipa kecil, lagian saya mah Aetra, warga kan PAM, gak dijual,” ungkapnya

Lebih lanjut dia malah menyarankan aktual.com untuk meninjau kawasan Roxy, Jakarta Barat yang berlangganan dengan operator air bersih milik pemprov DKI Jakarta yakni PT. Palija.

“Coba sana ke daerah Roxy yang deket jual beli Handphone, disana banyak tuh palija, saya mah Aetra swasta kan,” pungkas pria yang mengaku menghabiskan Rp 4 juta per bulan untuk 400 kubik air itu.

Artikel ini ditulis oleh: