Alat berat becho saat menghancurkan ratusan rumah warga yang berada di Pasar Ikan, Kawasan Luar Batang, Jakarta, Senin (11/4/2016). Pemprov DKI Jakarta membongkar sebanyak 853 bangunan di kawasan tersebut dalam rangka revitalisasi kawasan wisata Sunda Kelapa, Museum Bahari, dan kawasan Luar Batang.

Jakarta, Aktual.com – Perlawanan warga korban gusuran Pasar Ikan dan Kampung Akuarium belum padam terhadap tindakan sewenang-wenang Pemprov DKI.

Seperti diakui Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan, adanya perlawanan dari warga membuat terhentinya pengerukan zona dua dan zona tiga di Pasar Ikan lebih dari dua pekan lalu.

Kata dia, sebanyak 13 alat berat yang dikirim untuk mengeruk hanya bisa bekerja normal di minggu pertama saja di zona satu.

Tapi begitu memasuki zona dua dan tiga, kata dia, alat berat kerap diganggu warga. Sedangkan alat berat tidak ada pengawalan. Takut ke warga, operator alat berat pun memilih hentikan pekerjaan pengerukan.

Kata dia, di lokasi kini tinggal tersisa lima unit alat berat. Selebihnya ditarik. Alasannya, takut dirusak warga. “Penjagaan dari tiga pilar di lokasi hampir tidak ada. Sehingga pengerukan yang di shift kedua kerap ada perlawanan,” kata dia, Kamis (12/5). Teguh pun meminta ada pengawalan dari Satpol PP di proses pengerukan zona dua dan tiga.

Artikel ini ditulis oleh: