Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP Nusyirwan Sujono meminta seluruh operator moda transportasi tidak mematok tarif tinggi menjelang mudik lebaran.
“Kenaikan tarif transportasi harus disesuaikan dengan kondisi pengguna jasa dan pasar,” ujar Nusyirwan dijumpai di Jakarta, Kamis (2/7).
Dia menyampaikan kenaikan tarif moda transportasi kelas ekonomi umumnya memiliki standar atau batasan-batasan toleransi kenaikan dari regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan.
Sedangkan untuk kelas nonekonomi diserahkan kepada kebijakan masing-masing operator. Nusirwan berharap operator moda transportasi nasional, baik udara, laut dan darat tidak melakukan aksi ambil untung pada tarif tiket nonekonomi, dengan memanfaatkan tingginya minat pengguna jasa angkutan mudik lebaran.
Sedangkan untuk tiket ekonomi, dia yakin Kemenhub tidak akan sembarangan dalam menentukan kenaikan tarif.
“Mungkin kisaran kenaikan tarif antara 10-15 persen. Tapi, ini domain Kemenhub,” tegasnya.
Lebih jauh Ketua Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) DPP PDI Perjuangan ini menilai secara keseluruhan persiapan pemerintah terkait infrastruktur mudik lebaran cukup baik.
Hal ini ditandai dengan penambahan ruas jalan maupun kapasitas volume untuk kereta api.
Infrastruktur yang baik ini menurutnya secara otomatis akan berpengaruh terhadap pelayanan mudik, terlebih, jalur ganda atau “double track”‘ rel kereta api sudah berfungsi.
“Ini artinya volume dan kapasitas angkutan mudik bertambah. Secara umum, infrastruktur mudik lebaran tahun ini jauh lebih bagus dibanding mudik tahun sebelumnya, ucapnya.
Dia menambahkan, membaiknya infrastruktur ini akan berdampak pada berkurangnya penumpukan penumpang seperti yang kerap terjadi menjelang lebaran.
“Volume penumpukan penumpang akan berkurang. Apalagi kalau pemudik mampu mendistribusikan waktu pulang dengan baik dalam artian tidak bersamaan. Itu akan berpengaruh banyak,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh: