Washington, Aktual.com – Juan Guaido, yang mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela, akan menunjuk dewan baru untuk Citgo Petroleum Corp pekan ini, kata Senator Republik AS Marco Rubio kepada Wall Street Journal.
Citgo, kilang minyak terbesar ke delapan AS dan dimiliki perusahaan minyak negara Venezuela, Petroleos de Venezuela SA (PDVSA), merupakan aset luar negeri utama Venezuela.
Namun Amerika Serikat menjatuhi sanksi terhadap PDVSA sebagai bagian dari upaya Washington untuk menekan Presiden Venezuela Nicolas Maduro agar mundur dari jabatannya setelah terpilih kembali dalam pemilu tahun lalu, yang menurut kritikus “penuh dengan kepalsuan”. Kini giliran AS menekan Citgo.
Oposisi Venezuela pada Rabu mengatakan akan menggunakan pendapatan yang diperoleh Citgo sejak bulan lalu untuk mendanai upaya mereka melengserkan Maduro.
“Presiden sementara akan segera menunjuk dewan pemerintah baru di sini, mungkin hari ini atau besok dan itu akan diakui di bawah hukum AS,” kata Rubio saat wawancara dengan Journal, Kamis (7/2).
Rubio juga mengatakan bahwa Amerika Serikat nantinya akan mengakui dewan tersebut sebagai badan hukum yang sah yang mengendalikan Citgo.
Belum diketahui bagaimana Rubio mendapatkan informasi tersebut. Perwakilan Rubio, Citgo, Gedung Putih dan Carlos Vecchio, Wakil AS untuk Guaido, tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
PDSVA mengatakan akan menggunakan manuver legal untuk menghadang pengambilalihan Citgo.
Washington mengakui Guaido, ketua oposisi sekaligus kepala Majelis Nasional Venezuela, sebagai presiden sementara Venezuela. Langkah itu juga dilakukan oleh sejumlah negara. Namun Maduro, yang mengecam Guaido sebagai boneka AS yang berupaya melancarkan kudeta terhadapnya, memegang kendali atas Venezuela dan masih mengandalkan dukungan dari Rusia dan China.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin