Jakarta, Aktual.co — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa penduduk miskin Indonesia pada September 2014 mencapai 27,73 juta orang (10,96 persen), berkurang 0,55 juta orang dibandingkan dengan Maret 2014.
Namun jika dibandingkan dengan September 2013, angka kemiskinan berkurang 0,87 juta.
Berdasarkan daerah tempat tinggal pada periode Maret-September 2014, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan menurun sebesar 0,15 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan menurun sebesar 0,40 juta orang.
“Penurunan ini terjadi sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM pada November 2014,” ujar Kepala BPS Suryamin, di kantor BPS Jakarta, Jumat (2/1).
Lebih lanjut dikatakan Suryamin, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin, antara lain laju inflasi umum pada periode Maret-September 2014 yang cenderung rendah, yaitu 2,26 persen. Selain itu, rata-rata upah buruh tani pada September 2014 naik sebesar 1,60 persen menjadi Rp44.833.
“Harga eceran beberapa komoditas bahan pokok juga menurun, seperti beras, gula pasir, dan sebagainya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mempengaruhi angka kemiskinan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, garis kemiskinan (GK) digunakan sebagai batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin. Penduduk miskin yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan Rp312.328.
Artikel ini ditulis oleh:
















