Anggota keluarga berkumpul di kediaman orang tua salah satu penumpang Pesawat Aviastar yang hilang kontak, Nurul Fatimah (26), di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/10). Nurul Fatimah bersama dua anaknya Rayya Adawiyah (3) dan Muhammad Rafli Afif (1,5 tahun) merupakan penumpang Pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM yang hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, menuju Makassar. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/kye/15.

Makassar, Aktual.com – Muhajir Mustafa, Ayah dari Nurul Fatimah, penumpang pesawat AviaStar yang kehilangan kontak sejak pukul 14.36 Wita yakin Nurul Fatimah beserta dua anaknya masih hidup.

“Saya tidak punya firasat apa-apa, dan sampai saat ini saya yakin Nunung (panggilan Nurul Fatimah) dan dua anak saya masih hidup,” kata Muhajir saat ditemui di kediamannya di Jalan Sunu II, Makassar, Jumat malam (2/10).

Muhajir yang juga pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel ini mengatakan sejauh ini berita yang ia terima masih simpang siur.

“Sampai ada kepastian, kami tetap berharap yang terbaik,” tegasnya.

Ia menuturkan bahwa terakhir kali melakukan kontak dengan Nunung pada pukul sebelas siang.

“Dia minta dijemput di bandara pukul 15.40, dan meminta agar saya merahasiakan kedatangannya dari Ibunya. Dia ingin memberi surprise untuk ibunya,” ujarnya.

Nunung, yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara ini, bekerja sebagai pegawai di Bandara Masamba. Kedatangannya ke Makassar adalah untuk mengantarkan anaknya agar dapat bertemu dengan kakek dan neneknya.

“Kami merawat anak pertamanya sejak berumur delapan bulan, namun 7 September lalu Nunung membawa anaknya pulang ke Masamba. Dia ingin membawa kembali anaknya ke sini karena neneknya sudah sangat merindukannya,” tuturnya.

Ia mengaku memperoleh informasi terkait hilangnya kontak dengan pesawat AviaStar dari temannya yang bekerja di bandara sejak pukul 17.00 Wita.

Nurul Fatimah dan suami, keduanya bekerja sebagai pegawai di Bandara Masamba. Sejak tersiar kabar tentang hilangnya kontak dengan pesawat yang ditumpangi Nurul, kediaman Muhajir mulai didatangi oleh sanak keluarga yang memberikan doa dan dukungan moril.

Artikel ini ditulis oleh: