Antusias sejumlah anak pada hari pertama sekolah di SDN Manggarai 17 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2016). Usai libur Idul Fitri, para siswa kembali beraktivitas mengikuti pelajaran di sekolah untuk tahun ajaran 2015-2016.

Jakarta, Aktual.com – Full day school kemarin ini menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Terutama dikalangan ibu-ibu yang anaknya sekolah di bangku Sekolah Dasar.

Pasalnya, pemerintahan Joko Widodo mencanangkan sistem full day school di tingkat sekolah dasar dan menengah. Tentunya, ada yang menanggapi positif dan negatif wacana pemerintah tersebut.

Ada yang menanggapi bahwa saat ini pendidikan di Indonesia dirasa belum siap untuk mengikutinya sistem tersebut, meski sudah banyak juga sekolah swasta yang menerapkan sistem tersebut.

Lalu bagaimana, jika para ibu bingung dengan wacana tersebut. Apakah tetap ingin menyekolahkan anak dengan sistem belajar full day school? Atau sebaliknya.

Psikolog anak, Rose Mini berpendapat bahwa jika ingin menyekolahkan anak di sekolah dengan sistem full day school, orangtua harus benar-benar tahu bagaimana sekolah tersebut memiliki kurikulum dan fasilitas yang akan diterapkan sehari-harinya.

Hal itu bertujuan agar, orangtua tahu seberapa bagus terapan full day school tersebut. Jangan sampai orangtua lepas tangan begitu saja, menganggap sekolah dengan full day school adalah jawaban dari kesibukan mereka dalam pengasuhan anak.

Wanita yang akrab disapa Bunda Romi menyebutkan, bahwa orangtua juga harus tahu, jika di awal tahun ajaran baru, sekolah harus mengadakan pertemuan dengan orangtua untuk transparansi program sekolah.

“Enggak hanya orangtua yang harus proaktif tapi sekolah juga harus rembukan mau ada apa saja nih di sekolah dan yang penting masalah biaya,” kata Romi belum lama ini.

Orangtua, kata dia, harus tetap menjaga kontak dan menjadi garda pertama untuk mengajarkan karakter diri. Sebab, si anak satu hari berada di sekolah. “Lalu, saya lihatnya katanya ingin membentuk karakter, samakan dengan sekolah apa yang diajarkan. Perjelas apa yang mau diajarkan.

Namun demikian, sejauh ini pemerintah masih menggodok wacana tersebut. Pasalnya, banyak yang menganggap sistem tersebut perlu dikaji kembali.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu