Sampit, Aktual.co — Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Darat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih mempertimbangkan kemungkinan perubahan tarif seiring turunnya harga bahan bakar minyak.
“Kita lihat dulu perubahan harganya nanti. Pemerintah kan membuat skema perubahan harga BBM pada 1 dan 15 setiap bulan. Makanya kita lihat dulu perkembangannya nanti. Tapi kalau penurunan harga solar di bawah Rp500 seperti sekarang, maka tarif tidak akan berubah karena pengaruhnya tidak signifikan,” kata Ketua Umum DPC Organda Kotim, Zulkifli Nasution di Sampit, Rabu (14/1).
Penurunan harga BBM, khususnya untuk jenis solar, relatif kecil. Jika dihitung, misalnya untuk rute dengan biaya per penumpang Rp100.000, dampak penurunan harga BBM saat ini hanya memberi kontribusi penurunan tarif sekitar Rp2.000.
Saat ini anggota Organda Kotim didominasi angkutan barang yang umumnya berbahan bakar solar. Jumlah armada yang dimiliki mencapai 1.500 unit, terdiri dari berbagai jenis kendaraan angkutan.
Dia mengatakan, saat kenaikan harga BBM di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, Organda Kotim menetapkan kenaikan tarif angkutan barang sebesar 23 persen.
Terhitung 1 Januari lalu, pemerintah menetapkan harga baru premium Rp7.600/liter, turun dari Rp8.500/liter. Sedangkan solar turun menjadi Rp7.250/liter dari harga sebelumnya Rp7.500/liter.
Revisi tarif Zulkifli mengatakan, skema perubahan harga tiap dua minggu ini sedikit merepotkan Organda untuk merevisi tarif menyesuaikan penurunan atau kenaikan harga BBM.
Namun dia yakin pemerintah dan Organda akan menemukan solusi terkait formulasi penyesuaian tarif untuk mengikuti fluktuasi harga BBM.
“Tapi ini untuk kepentingan negara dan harus kita dukung. Sampai saat ini belum ada keluhan masyarakat. Kalau pemerintah mengharuskan merevisi tarif, kami siap. Perlu ada formulasi supaya bisa cepat menyesuaikan naik turun harga BBM,” kata Zulkifli.
Secara khusus Zulkifli mengapresiasi dan berterima kasih atas kebijakan pengurangan subsidi BBM. Pasalnya meski awalnya memberatkan, di sisi lain pengusaha angkutan di Kotim sangat terbantu karena kini mereka makin mudah mendapatkan solar di SPBU.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















