Semarang, Aktual.co — – Organisasi gabungan angkutan darat (Organda) Provinsi Jawa Tengah beranggapan keberadaan bahan bakar Vi-Gas bisa menekan tarif angkutan umum.
“Bagi Organda Vi-Gas ini menjadi solusi, kalau premium kan sekarang harganya Rp7.600/liter, kalau gas harganya Rp5.100 setara liter jadi ada selisih harga yang cukup besar,” kata Seksi Pembinaan dan Organisasi Organda Jateng Dedi Sudiardi di Semarang, Kamis (8/1).
Pihaknya berharap dengan selisih harga tersebut maka keberadaan Vi-Gas bisa menopang kelancaran usaha para pemilik angkutan umum.
“Selama ini kan pendapatan kami sangat rendah, bahkan jumlah penumpang terus mengalami penurunan. Untuk saat ini besaran penurunan antara 40-50 persen, kondisi ini sudah tidak layak bagi pendapatan kami,” katanya.
Oleh karena itu, dengan adanya Vi-Gas pihaknya berharap ongkos operasional yang harus dikeluarkan para pemilik angkutan umum bisa lebih rendah dengan demikian keuntungan juga lebih layak.
Meski demikian pihaknya mengaku pesimis dengan perpindahan penggunaan BBM ke Vi-Gas tersebut mengingat harga alat konverter kit mencapai Rp15 juta/unit. Konverter kit yaitu suatu peralatan yang dipergunakan untuk mengkonversi bahan bakar salah satunya ke Vi-Gas pada mesin kendaraan.
“Dengan pendapatan kami sehari-hari akan sangat sulit untuk membeli alat ini, jadi kami berharap ada perhatian dari Pemerintah. Harapannya kami bisa diberikan gratis,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap agar angkutan umum bisa segera menggunakan bahan bahar Vi-Gas tersebut. Oleh karena itu, pihaknya berharap khusus untuk Jateng agar jumlah stasiun SPB Vi-Gas bisa ditambah.
“Mengenai Vi-Gas ini kami mendorong agar angkutan umum lebih diprioritaskan, mengenai alat konverter kit yang harganya tidak terjangkau ini bisa dilakukan kerja sama dengan perbankan,” katanya.
Menurutnya, mekanisme pengembalian atas pinjaman dari pihak perbankan tersebut bisa dilakukan melalui cara kredit sehingga lebih ringan.
“Pada dasarnya kalau harga bahan bakar murah tentu tarif angkutan umum menjadi murah, itu yang ingin saya dorong,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid