Tokoh Nasional Rizal Ramli bersama Sultan Tidore Husain Syah saat menghadiri HUT ke 910 Kota Tidore di Kesultanan Tidore, Sulawesi Utara, Kamis (12/4). Rizal Ramli mendapatkan gelar kehormatan ''Ngofa Tidore'' dan baju adat kesultanan Tidore kepada serta hadiah Buku berjudul Pemberontakan Nuku karya Muridan Widjojo. AKTUAL/HO

Tasikmalaya, Aktual.com – Organisasi sayap Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP), Satuan Petugas Nasional (Satgasnas) Cakra Buana PDI Perjuangan menyebut ahli ekonomi senior Rizal Ramli sebagai sosok yang konsisten mengamalkan ajaran Trisakti Bung Karno.

Kepala Satgasus DKI Cakra Buana, Kadiman Sutedy mengatakan, selama menduduki jabatan negara, Rizal Ramli terus konsisten dan tak satupun ajaran Trisakti yang dilencengkannya.

“Misalnya, soal berdaulat di bidang politik, Rizal Ramli lah yang mengubah nama Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara. Di bidang ekonomi, Rizal konsisten melawan neoliberalisme, yakni pembangunan ekonomi melalui utang,” ujarnya di Pondok Pesantren Raudatul Muta’alimin, Tasikmalaya, Sabtu (14/4) malam.

Pernyataan di atas dilontarkannya ketika ratusan anggota Satgasnas Cakra Buana melakukan pengawalan terhadap rangkaian kegiatan Rizal Ramli di Tasikmalaya.

Pria yang akrab disapa Yongki ini mengungkapkan, pengawalan terhadap Rizal Ramli merupakan bentuk apresiasi dari kader PDIP atas komitmen mantan Menko Maritim di era pemerintahan Jokowi tersebut yang konsisten dalam menjalankan konsep Trisakti yang diajarkan Bapak Pendiri Bangsa, Soekarno.

Bagi Yongki, pengawalan terhadap Rizal Ramli sebenarnya tidaklah cukup untuk membalas jasa-jasa menko Ekuin semasa pemerintah Abdurrahman Wahid itu terhadap masyarakat Indonesia. Rizal Ramli, sambung Yongki, harus diberikan kesempatan untuk memimpin negeri ini.

“Saya sudah lama kenal Rizal Ramli. Semasa hidupnya selalu menjadi penasihat Presiden. Tapi, hanya sedikit nasihatnya itu yang diimplementasikan penguasa. Padahal, semua ide dan gagasannya selaras dengan pemikiran Soekarno. Kini saatnya ia pimpin negeri ini,” tegas Yongki.

Satuan Tugas (Satgas) Cakra Buana dibentuk selain menjadi garda bangsa, juga sebagai upaya mendukung penguatan organisasi ketahanan negara, dan menjaga masa persiapan kampanye.

Lahirnya Satgas Nasional PDI Perjuangan Cakra Buana ini merupakan sebuah perjalanan yang cukup panjang.

Anggotanya pun bervariasi, mulai dari latar belakang pendidikan rendah yang belum memiliki pekerjaan tetap.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan