Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) melakukan demonstrasi memadati jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (4/11/2016). Ribuan massa ini menuntut penuntasan proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penistaan agama menginap di Masjid Istiqlal. AKTUAL/Tino Oktaviano

Medan, Aktual.com – Polda Sumatera Utara dan elemen ormas Islam sepakat melaksanakan doa bersama pada 2 Desember yang dipusatkan di Masjid Agung Medan.

Kesepakatan itu diumumkan usai pertemuan Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dengan pimpinan sejumlah ormas Islam dan para ulama di kantor MUI Kota Medan, Rabu (30/11).

Ketika membacakan hasil kesepakatan, Ketua MUI Kota Medan Hatta menghormati kesepakatan antara Polri dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI yang akan melaksanakan aksi damai bela Islam di Lapangan Monas Jakarta.

Untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, dia mengimbau agar masyarakat muslim yang ingin menyampaikan aspirasi agar Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, ditehan tetap di Sumut.

Doa bersama tersebut akan dilaksanakan di Masjid Agung di Jalan Diponegoro Medan pada Jumat (2/11) pagi dalam bentuk tausiah dan zikir, yang akan dilanjutkan dengan shalat Jumat.

Bagi umat Islam yang bertempat tinggal jauh dari Medan dan tidak sempat hadir, disarankan untuk melaksanakan doa, zikir, dan shalat Jumat di tempat masing-masing.

Apalagi setelah adanya maklumat bersama dari Gubernur Sumut Erry Nuradi, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung tentang imbauan penyampaian pendapat di muka umum dengan tertib, santun, dan damai.

“Diharapkan seluruh komponen masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh pemuda untuk memahami dan melaksanakan maklumat itu, serta menjaga toleransi umat beragama dan tidak mudah terprovokasi,” katanya.

Kesepakatan tersebut ditandatangani Sekretaris MUI Sumut Ardiansyah, Ketua MUI Kota Medan Hatta dan Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel. Pada pertemuan tersebut dihadiri perwakilan dari Forum Umat Islam, Front Pembela Islam, dan Gerakan Anti Penistaan Agama Islam.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu