Banda Aceh, Aktual.co — Saksi mata dalam kejadian penembakan kantor AU DEC Aceh Utara, M Yani menjelaskan kronologis kejadian. Yani menyebutkan dirinya mendengar letusan beberapa kali. Namun dia mengaku sempat melihat pria itu mengokang senjata laras panjang.
“Jak laju bang, kamoe hana meu urusan dengan droen (pergi terus bang, kami tidak ada urusan dengan kamu),” ujar Yani, menirukan ucapan pelaku kepada Aktual.co, Senin (16/3).
Setelah itu, Yani langsung meningalkan lokasi kejadian dan kembali ke rumahnya. Ketua AU-DEC Aceh Utara, Ziadi A Jalil menyebutkan kejadian kantor tersebut milik Husaini warga setempat yang kini jadi Dewan Pembina AU-DEC yang sudah disewa. Namun, saat kejadian itu belum ada pengurus di kantor. “Hanya kaca jendela yang bolong, sedangkan peralatan seperti komputer tak terkena,”katanya.
Ziadi mengaku dirinya selama ini tidak memiliki persoalan dirinya dan pengurus dengan warga. “Saya juga terkejut, karena kami tak memiliki persoalan dengan warga. Sebelum kejadian itu juga tak ada tanda-tanda apapun, seperti ancaman atau teror dari pihak luar,  kami belum tahu penyebab mengapa kantor kami ditembak,” ujarnya.
Dia mengaku tidak pernah mendapat ancaman lisan maupun tulisan atau dalam bentuk lain. Hanya saja, terang Ziadi, lembaga yang dipimpinnya itu sering dikaitkan dengan ajaran sesat. Padahal, lembaga itu tidak memiliki misi agama selain misi sosial. “Misi utama kami membangun Aceh melalui program pembangunan, pemberdayaan masyarakat,” terangnya kepada sejumlah wartawan.
Disebutkan, lembaga itu bukan hanya berdiri di Aceh. Lembaga itu memiliki hubungan dengan sejumlah lembaga donor dunia di Malaysia, Singapura dan negara lainnnya. Namun, dia enggan merincikan nama lembaga donor tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kantor LSM AU DEC ditembak oleh orang tak dikenal di Aceh Utara. Akibatnya, kaca dan dinding kantor itu pecah. Pelaku diduga menggunakan senjata jenis AK.

Artikel ini ditulis oleh: