Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Selama 2016 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar 17 operasi tangkap tangan (OTT). Jumlah ini terbilang signifikan, karena pada tahun-tahun sebelumnya misalnya 2013 lalu, KPK hanya menggelar 10 kali OTT.

“Kegiatan OTT yang dilakukan pada 2016 merupakan jumlah OTT terbanyak sepanjang sejarah KPK berdiri,” ujar Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan saat jumpa pers bertajuk ‘Kinerja KPK 2016’, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/1).

Kata purnawirawan polisi ini, maraknya OTT KPK salah satu bukti peranan publik terhadap pemberantasan korupsi. Diakui Basaria, makin hari masyarakat semakin sadar bahwasanya memerangi korupsi merupakan kewajiban bersama.

“Ini setidaknya menunjukkan bahwa partisipasi dan keberanian masyarakat telah meningkat dalam melaporkan tindak pidana korupsi yang akan terjadi, serta respons cepat KPK dalam menindaklanjuti setiap laporan,” paparnya.

OTT yang digelar KPK sepanjang 2016 ini berhasil menguak skandal korupsi pejabat negara dari berbagai jabatan. Jika dilihat secara menyeluruh berdasarkan tingkat jabatan KPK menangani 26 perkara yang melibatkan pihak swasta, dan 23 perkara yang melibatkan anggota DPR atau DPRD.

Selain itu, terdapat 10 perkara, melibatkan pejabat eselon I, II dan III, serta 8 perkara yang melibatkan bupati atau walikota dan para wakilnya.

Di sisi lain, Basaria mengklaim bahwa sepanjang 2016 ini KPK turut serta membantu pendapatan untuk kas negara Rp 497,6 miliar.

Laporan: M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby