Jakarta, Aktual.com – Insiden kebakaran di Lapas Tangerang, Banten setidaknya telah menelan korban sebanyak 41 orang tewas. Sisanya mengalami luka-luka yang cukup serius.
Peristiwa nahas itu pun sampai menjadi sorotan media internasional. Berbagai judul mewarnai halaman web media internasional. Seperti BBC dan media barat lainnya memberikan judul menyoroti soal over kapasitas di Lapas.
Media-media luar negeri yang menyoroti over kapasitas itu juga disampaikan Mahfud MD yang merupakan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. Mahfud bahkan menyebut sejak 2004 lapas-lapas di Indonesia memang sudah over kapasitas.
“Saya sudah berkeliling sejak tahun 2004 menjadi anggota DPR, berkeliling ke seluruh Indonesia melihat lapas-lapas kita itu penuh, jadi 1 kamar yang tidak terlalu luas itu isinya bisa 20-30 orang,” ungkap Mahfud, Rabu (8/9).
Mahfud mengungkap, dirinya terakhir melakukan kunjungan ke Lapas yang ada di Pasuruan, Jawa Timur. Disitu ditemukan ada kamar Napi yang begitu kecil dan diisi oleh 40 napi.
“Terakhir saya bersama Pak Reinhard (dirjen pemasyarakatan, red) ke Pasuruan ada satu kamar hanya kecil gitu, kamar yang tidak terlalu luas isinya 40 orang dan itu semuanya narkoba,” katanya.
Berdasarkan data yang dimilikinya, Mahfud menyampaikan hampir di semua lapas di Indonesia didominasi oleh narapidana dengan kasus narkoba.
“Sebenarnya saya sudah lama bicara situasi lembaga pemasyarakatan ini dengan Menkumham. Sudah beberapa kali presentasi di tempat saya, saya juga dengan Pak Reinhard ini juga sudah berkunjung ke daerah-daerah tertentu untuk melihat betapa Lembaga Pemasyarakatan itu sudah tidak kondusif,” ujar Mahfud MD.
Lebih dari 200.000 narapidana atau warga binaan itu separuhnya itu, 50 persennya kasus narkoba. Mahfud pun mengaku tak bisa membayangkan itu, karena satu kasus mendominasi sebesar 50 persen.
“Sisanya kejahatan-kejahatan lain yang jumlahnya sedikit-sedikit. Ini tentu ada sesuatu yang harus kita dibicarakan lagi bagaimana menangani kejahatan narkoba,” beber dia.
Karena masalah serius, Mahfud lantas melakukan komunikasi dengan Menkumham Yasonna Laoly. Setidaknya, kata Mahfud, ada dua hal yang dibahas bersama Menkumham menyoal over kapasitas lapas di Indonesia.
“Kami berencana segera membangun, merencanakan pembangunan lapas-lapas karena sudah over kapasitas,” katanya.
Pembicaraanya sejak tahun 2004 itu, kata dia selalu mentok karena pertimbangan anggaran. Mudah-mudahan, dalam waktu dekat, pihaknya bersama dengan Menkumham bisa menemukan jawaban atas permasalahan sejak tahun 2004 ini.
“Pertimbangan ini itu tadi saya dengan Pak Menkumham segerakan lebih fokus ke sini dalam waktu dekat,” jelas dia,
Untuk rencana pembangunan lapas, Mahfud MD mengatakan akan menggunakan tanah-tanah sitaan dari kasus BLBI.
“Daripada tidak dirampas dari obligor-obligor, debitur-debitur yang melakukan pembangkangan atas utangnya, itu satu. Dan itu tidak terlalu sulit, tinggal kami nanti mencari anggarannya,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu