Jakarta, Aktual.com – Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengatakan ada dugaan fitnah yang ditujukan kepada pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terkait dengan kasus pemasangan bendera “ISIS” di kediamannya di Arab Saudi.

Hal ini diungkapkannya usai dialog kebangsaan di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) di Jakarta, Jumat (9/11).

“Beliau katakan memang ada fitnah yang sedang ditujukan kepada beliau, ditujukan pada persoalan kalimat tauhid dari wilayah kecil dilakukan orang kecil di Garut itu tetapi ada sesuatu yg besar di balik itu sehingga dampaknya sampai ke Saudi Arabia,” kata Slamet.

Kepolisian Arab Saudi juga telah meminta keterangan dari Habib Rizieq terkait dengan bendera yang terpasang di tembok kediamannya.

Di samping itu, Slamet mengatakan pihaknya juga telah menyampaikan kepada Menko Polhukam Wiranto agar aktor intelektual di balik pembakaran bendera tauhid diusut secara tuntas.

“Karena kenapa dia membakar pasti ada kebencian, kenapa dia benci pasti ada doktrin-doktrin yang ditanamkan oleh mereka, ini bahaya, jadi jangan hanya melihat pembakaran, di balik pembakaran ini yang harus kita lihat kalau ingin negara tetap aman,” ujarnya.

Slamet mengklaim bendera yang dipasang di kediaman Habib Rizieq merupakan tindakan yang dilakukan oknum tertentu. Oknum tersebut, katanya, memasang bendera berlogo ISIS sebelum Habib Rizieq memasang bendera tauhid.

Dugaan ini ditambah dengan tersebarnya rekaman CCTV terkait pemasangan bendera tersebut di Indonesia.

“Kemudian juga ada siap ‘stand by’ mengambil foto, mengirim berita ke KBRI, kemudian memviralkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, video tersebut sudah viral duluan sebelum Habib Rizieq diperiksa ke ruang pemeriksaan kepolisian Arab Saudi.

“Jadi ada skenario besar yang ingin fitnah beliau, tapi beliau alhamdulliah Allah kasih perlindungan sehat sudah kembali ke rumah, terima tamu, sudah melaporkan pihak-pihak yang mencoba memfitnah beliau agar kepolisian Saudi Arabia bisa memprosesnya,” tuturnya.

Slamet pun menyerahkan kepada kepolisian Arab Saudi untuk mengusut dan menyelidiki kasus tersebut.

Dia mengatakan Habib Rizieq dan pihaknya tidak pernah sekalipun membawa nama Indonesia atapun Badan Intelijen Negara atas dugaan skenario pemasangan bendera itu di rumahnya.

“Kita tidak pernah menyebut Badan Intelijen Indonesia. Saya tidak pernah sebut BIN, Habib Rizieq tidak pernah sebutkan kata Indonesia, BIN, hanya skenario intelijen yang kita sebutkan, kan intelijen bisa dari mana saja, hanya kok BIN yang bereaksi begitu, ya anda bisa simpulkan sendiri,” ujarnya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan