Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan dengan pimpinan partai PAN dan PKS di Jakarta, Selasa (31/7). Pertemuan tersebut membahas rekomendasi capres-cawapres dari pertemuan ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) akan dibahas dalam pertemuan elite Partai Gerindra, PKS dan PAN. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Divisi Hukum Persaudaraan Alumni 212, Damai Hari Lubis mengungkapkan kekesalannya terhadap pilihan Prabowo Subianto.

Hal ini timbul karena Prabowo mengabaikan rekomendasi dari Ijtima Ulama, yang diadakan beberapa waktu lalu. Ketua Umum Gerindra itu dikabarkan lebih memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, sebagai pendampingnya pada Pilpres 2019.

“Maka sikap PS (Prabowo Subianto) itu sama dengan penghianatan atau penolakan terhadap hasil ijtima ulama untuk kemenangan dirinya dalam Pilpres 2019,” kata Damai dalam keterangan tertulis yang dikirim kepada Aktual, Kamis (9/8).

Meme yang dikirim Damai Hari Lubis kepada Aktual, Kamis (9/8).

Menurut Damai, cara berpolitik Prabowo dapat disebut sebagai langkah awal pengkhianatan terhadap semua ulama yang mendukungnya selama ini.

Prabowo sendiri sempat hadir dalam forum Ijtima Ulama pada 27 Juli 2018. Dalam sambutannya, ia sempat mengagungkan ulama dan menyatakan dirinya merupakan embrio dari ulama.

“Tapi nyatanya?” ujar Damai mempertanyakan.

“Maka sesuai instruksi ulama, saya selaku pribadi dan unsur pengurus dari beberapa elemen organisasi aktifis muslim akan menolak Prabowo dalam memilih saat pemilu Capres 2009 kelak,” tambah Damai menegaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan