Jakarta, Aktual.co — Direktur Keuangan GMI Manufacturing Pranav Bhatt mengatakan, ditutupnya pabrik GMI di Indonesia semata-mata karena alasan finansial, di mana penjualan Chevrolet Spin tidak begitu menguntungkan perusahaan, namun membutuhkan biaya yang tinggi dengan volume yang sedikit.
Dengan ditutupnya pabrik tersebut, GMI akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 500 orang karyawan yang akan diberi pesangon sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Pekerja adalah yang utama bagi kami, saya pikir kami akan memberikan mereka paket kompensasi yang baik. Kami akan tetap melanjutkan produksi sampai Juni dan artinya masih punya waktu 4 bulan untuk mempertimbangkan itu,” ujar Pranav di Jakarta, (2/3).
Menurut dia, GMI akan memberikan kompensasi sebesar 10 kali gaji kepada para karyawan yang akan di PHK.
“Yang sudah bekerja 3 tahun atau lebih di Indonesia kemungkinan bakal mendapatkan 18 bulan gaji,” tambahnya.
untuk diketahui, Pabrik milik General Motor (GM) Indonesia yang memproduksi mobil Chevrolet Spin di Bekasi akan menghentikan operasinya dan resmi ditutup pada Juni 2015, akibat sejak berdiri 2013 mengalami kerugian dan tidak mampu bersaing dengan produk lain sejenis.
“Karena memang merknya kurang direspon masyarakat, sehingga kurang laku. Jadi ‘cost’ nya sangat tinggi,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Menperin mengatakan, General Motor Indonesia (GMI) mengalami kerugian USD4 juta setiap bulannya sejak mulai beroperasi pada 2013, sehingga total kerugian yang dialami GMI mencapai 200 juta dolar AS hingga saat ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka













