Jakarta, Aktual.co — Rumah sekaligus yang berfungsi sebagai pabrik petasan di Desa Wonorejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (7/1) meledak. Akibat ledakan tersebut merenggut korban, Samperi (65 tahun) yang mengalami luka bakar cukup serius.
Menurut saksi, Saibul Hanjali mengatakan, pada saat tiba di lokasi kejadian, korban sudah dalam kondisi duduk dan sekujur badannya mengalami luka bakar, termasuk rambut korban juga terbakar, namun masih dalam kondisi sadar.
“Ketika rumah tersebut meledak, hanya ada Samperi saja di dalam karena anggota keluarga lainnya sedang pergi,” kata di lokasi kejadian.
Setelah keluarganya datang, Samperi langsung dilarikan ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang.
Sementara Sekretaris Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari Jun Eko Rakhmad, mengaku pada saat terjadi ledakan dia sedang berada di balai desa yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian.
Menurut dia, ledakan terdengar lebih dari dua kali, disusul dengan suara ledakan-ledakan kecil berdurasi sekitar 10 detik. Akibat ledakan tersebut, selain Samperi yang mengalami luka bakar, dua unit rumah juga mengalami kerusakan dan beberapa kaca rumah tetangganya pecah.
Sementara itu, kepolisian yang berada di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).”Hasil sementara, kami menemukan sisa-sisa bahan petasan,” kata Kapolres Malang AKBP Aris Haryanto.
Kapolres mengaku, sampai saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab ledakan itu. Diduga, ada kecelakaan saat membuat petasan karena petugas menemukan banyak residu dan selongsong untuk petasan.
Selain itu, penyebab terjadinya kebakaran di rumah pembuat petasan diduga juga karena dua hal, yakni tekanan suhu yang kuat, atau percikan api rokok. Namun, dari hasil sementara olah TKP oleh Laboratorium Forensik Lapangan Polres Malang, dugaan rokok dikuatkan dengan temuan bungkus rokok dan korek didekat tempat meracik petasan.
Selain bungkus rokok, Labfor Polres Malang juga menemukan serbuk putih dan hitam yang diduga belerang, panci pembuat racikan, dan satu buah bondet. Menurut Kasatreskrim Kabupaten Malang AKP Wahyu Hidayat, hasil resmi olah TKP baru bisa dipastikan setelah Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur juga menyidik nantinya. “Saat ini, Tim Labfor Polda Jatim sedang dalam perjalanan menuju TKP,” kata dia.
Samperi, peracik petasan sekaligus korban ledakan tersebut sebenarnya sudah pernah digerebek Polres Kabupaten Malang dan Polsek Singosari. Namun pada saat penggebrekan itu, tidak ditemukan barang bukti sehingga tidak bisa dilakukan penangkapan.
“Sekitar 3 bulan lalu kami menggerebek lokasi ini, tapi tidak ada hasil,” kata Kapolsek Singosari AKP Deky.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu