“Kami akan terus mendorong, mendukung dan berupaya sekuat tenaga untuk membuat Pacitan dan kabupaten lainnya yang masuk dalam Dapil 7 Jawa Timur maju. Pacitan diberkahi dengan kekayaan alam yang luar biasa, baik laut, gunung, goa dan juga keanekaragaman kulinernya, mempromosikan Pacitan merupakan investasi yang sangat berarti,” tutur Anggota Komisi 10 DPR RI ini.
Masyarakat Pacitan khususnya, menurut Ibas harus terus memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan Pacitan. “Destinasi wisata Pacitan harus bisa dikenal oleh masayarakat dunia, akan tetapi saya berpesan, agar warga Pacitan menjaga kedamaian dan kerukunan beragama agar terus tercipta lingkungan yang aman dan kondusif,” tutupnya.
Sekilas Tentang Festival Tari Rontek
Tarian Rontek adalah singkatan dari Ronda Tektek yang awalnya merupakan tarian yang dibuat untuk membangunkan orang sahur pada bulan suci Ramadhan sebagai kota yang religious. Para seniman Pacitan menemukan budaya unik dalam menggugah atau membangunkan orang sahur tanpa membuat bising dan marah.
Salah satu caranya adalah membuat ronda tektek menjadi pemicu semangat untuk bangun sahur, akan tetapi sejalan dengan waktu, rontek malah menjadi kebiasaaan atau jati diri warga Pacitan, falsafah tarian rontek itu sendiri adalah semangat dan indahnya silaturahmi.
Tarian Rontek juga tidak bisa dipisahkan dari kentongan Bambu atau tektek. Tetek merupakan kentongan kecil yang terbuat dari bambu dengan berbagai ukuran. Alat ini dimainkan dengan dipukul, seperti halnya kentongan pada umumnya.
Festival Rontek pertama kali digelar Tahun 2011 tepatnya 18-19 Agustus 2011 yang dimenangkan Ronthek dari Perwakilan Kecamatan Arjosari. Semakin lama, Festival Tari Rontek menjadi daya tarik karena unik dan menghadirkan keceriaan bagi yang menyaksikannya.
Lantunan lirik lagu pengiring musik yang dikumandangkan juga membawa pesan moral positif. Hingga kini Festival Tari Rontek terus diselenggarakan pemerintah Kabupaten pacitan sebagai ajang menarik turis baik lokal maupun Internasional, bukan lagi diselenggarakan di bulan Ramadhan, tetapi setiap akhir tahun.
Festival Rontek Pacitan menjadi agenda rutin dari Disbudparpora (Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga) Kabupaten Pacitan mulai tahun 2011 lalu. Pada awal penyelenggaraannya, festival ini telah diikuti oleh 2.818 orang dan akhirnya diganjar dengan penghargaan MURI atas pecahnya rekor baru pada kategori permainan rontek.
Laporan : Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh: