Jakarta, Aktual.com — Kementerian Koperasi dan UKM menetapkan sistem klaster yang dikenal dengan One Village One Product (OVOP) sebagai salah satu prioritas untuk meningkatkan daya saing koperasi dan UKM. Karena itu, harus ada kepedulian pemerintah daerah (Pemda) untuk memperkuat OVOP di daerahnya.

“Kunci pengembangan OVOP adalah kepedulian Pemda,” tegas  Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop UKM, Wayan Dipta dalam rilis yang diterima Aktual.com Selasa (10/5).

Menurutnya dalam hal ini keterlibatan pemda dinilai masih sangat minim dibanding jumlah provinsi di Indonesia, namun demikian beberapa Provinsi yang telah berhasil mengembangkan OVOP diantaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Barat, Aceh Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

“Kemenkop sebelumnya menetapkan 108 jenis OVOP di seluruh Indonesia, ada Pemda yang memang serius mengembangkan OVOP di daerahnya. Seperti di Jateng sudah ada 76 jenis OVOP,” tukas Wayan.

Dia menegaskan sistem klaster terbukti paling berhasil untuk mengembangkan koperasi dan UKM. Dia menyebut antara lain Italia, Jepang, Selandia Baru mampu memperkuat UKMnya dengan sistem klaster.

Bahkan, ditekankanya klaster UKM tersebut menjadi destinasi wisata di berbagai negara. “Kita lihat di Selandia Baru, dengan peternakan susu menjadi salah satu tujuan wisata di negaranya,” pungkas Wayan.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan