Jakartq, Aktual.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penanaman padi gogo integrasi dengan tanaman kelapa seluas 1 hektar di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan ini merupakan implementasi program terobosan dalam mendukung akselerasi peningkatan produksi padi nasional, dimana Kementan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menargetkan penanaman 500 ribu hektar padi gogo tahun 2024 di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluruh Indonesia.

“Kami harapkan agar semua pihak agar dapat bekerjasama, berkolaborasi untuk percepatan tanam padi gogo tumpang sari dengan tanaman kelapa dalam. Target penanaman padi gogo di Sukabumi 4.165 hektar dan realisasi musim tanam Oktober – Februari 2024 sebesar 17.090 hektar,” demikian dikatakan Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan Ditjen Perkebunan Kementan, M. Rizal Ismail pada kegiatan penanaman padi gogo tersebut, Sabtu (9/3/2024).

Perlu diketahui, penanaman padi gogo ini dilakukan bersama kelompok tani Simpur Mekar dan didukung Koramil Surade, Polsek Surade. Kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota kelompok tani, penyuluh pertanian dan jajaran staf Dinas Pertanian Sukabumi.

Rizal menuturkan sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mengakselerasi peningkatan produksi beras nasional, Kementan sangat fokus meningkatkan produksi padi gogo integrasi dengan tanaman perkebunan yakni sawit dan kelapa sehingga menyiapkan bantuan gratis untuk petani yakni benih, alat mesin pertanian (alsintan), pupuk dan lainya bahkan pendampingan untuk penanganan masalah dannpenerapan teknologi. Karena itu, pada penanaman padi gogo ini dilakukan penyerahan bantuan benih padi Gogo sebesar 150 kg varietas Inpari 42.

“Kami harapkan kepada Kelompok Tani, Danramil, Kapolsek, Babinsa, Kades, dan PPL agar segera menyiapkan usulan CPCL (calon petani calon lahan) kebutuhan benih, pupuk dan Alsintan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi padi gogo di Kabupaten Sukabumi,” tuturnya.

Ketua Kelompok Tani Simpur Mekar, Abeng Mulyani menyampaikan terima kasih atas hadirnya program padi gogo Kementan. Selama ini yang menjadi kendala petani adalah kebutuhan benih, pupuk dan Alsintan.

“Tapi dengan hadirnya program Kementerian Pertanian, masalah bibit dan lainya terselesaikan sehingga petani bisa mempercepat tanam,” tegasnya.

Sebelumnya, Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan program integrasi padi gogo dengan sawit dan kelapa merupakan aksi kongkret terhadap arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam menjaga ketahanan pangan akibat dampak perubahan iklim yang jika tidak dilakukan melalui upaya khusus akan berakibat krisis.

Program Tanam Padi Gogo di lahan perkebunan yang disingkat Kesatria Kelapa Sawit dan Kelapa Tumpang Sari Tanaman Pangan, merupakan kegiatan kolaborasi Direktorat Jenderal Perkebunan bersama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan stake holder perkebunan baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar negara dan swasta.

“Program ini sebagai upaya mengoptimalkan lahan perkebunan sawit dan kelapa serta menambah penghasilan bagi pekebun selama masa peremajaan sawit dan kelapa. Lahan yang dapat ditumpangsarikan dengan padi gogo seluas 540 ribu hektar yang dapat ditumpangsarikan dengan padi lahan kering (Padi Gogo). Program Kesatria ini diharapkan memberi tambahan produksi 1 juta ton Gabah Kering Panen,” bebernya.

Selain kegiatan penanaman, pada kegiatan ini dilakukan juga kunjungan ke lahan perkebunan kelapa yang sudah di tanami padi gogo mulai bulan Januari 2024 seluas 2.000 ha.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi