Medan, Aktual.co — Pemadaman terhadap lampu penerangan jalan umum (LPJU) di Kota Sibolga menuai kritik.

“Meskipun Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk dan DPRD Kota Sibolga telah memberikan jaminan, tetapi tidak mendapat respon dari PT PLN (Persero) Cabang Sibolga. Seluruh LPJU tetap padam saat malam hari, sehingga Kota Sibolga nyaris gelap gulita,” ujar  Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumori kepada wartawan, Minggu (21/12).

Menurut Politisi Partai Golkar itu, pemadaman LPJU oleh PLN ditengarai akibat tunggakan rekening listrik yang ditanggung Pemko Sibolga yang membengkak hingga mencapai Rp 690 jutaan. Tunggakan itu dipicu kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang berlaku sejak November lalu.

Meski menunggak, menurut Jamil, seharusnya PLN menaruh kepercayaan. Apalagi Pemko telah berjanji akan melunasi tunggakan tersebut pada Februari 2015 mendatang.

“Atau barangkali, PT PLN memiliki dendam khusus dengan masyarakat Kota Sibolga. Ibarat penagih utang, bayar dulu utangnya, baru dihidupkan listriknya,” kata Jamil.

Jamil menuturkan, sejak pemadaman LPJU, Kota Sibolga menjadi rawan kecelakaan dan aksi-aksi kejahatan. Misalnya, kecelakaan yang terjadi sekira dua hari lalu, dimana seorang pengendara dan istrinya, Hadirat Latore dan Liani Jamili terpental di Jalan Ade Irma Suryani.

Disusul Obedi Mendrofa yang menjadi korban jambret di Jalan Ketapang ketika pulang dari perayaan Natal. Lalu, tewasnya Elinuddin Zebua karena masuk kedalam galian parit pembangunan plat duiker di jalan Zainul Arifin. Elinuddin diduga tewas karena gelapnya jalan, sehingga tak melihat galian parit itu.

“Saya prihatin. Bahkan, saat rapat dengar pendapat bersama perwakilan Pemko Sibolga dan PT PLN (Persero) Cabang Sibolga, Jumat kemarin, saya walk out dan langsung bergerak menuju rumah duka almarhum Elinuddin Zebua yang tewas setelah menerobos galian parit pembangunan plat duiker di Jalan Zainul Arifin Sibolga. Satu orang lagi masih dirawat dirumah sakit,” tutur Jamil.

Jamil menuding, PLN menjadi penyebab terjadi kecelakaan dan aksi kejahatan yang terjadi di Kota Sibolga. Sebab peristiwa itu terjadi dimalam hari saat LPJU tidak menyala.

“Ada pekerjaan proyek kok lampu penerangan dimatikan di malam hari, kan bahaya bagi penguna jalan raya. Lihatlah dua korban sudah berjatuhan tapi LPJUnya tetap saja tidak hidup. Nyawa manusia melayang sia-sia hanya karena tagihan listrik tertunda dibayarkan,” imbuhnya.

Jamil pun berharap PLN harus bertanggungjawab atas peristiwa kecelakaan dan penjambretan itu. “Jadi kita minta kepada pihak Polres Sibolga segera memanggil dan memeriksa oknum pejabatnya,” tegas Jamil.

Artikel ini ditulis oleh: