Sejumlah petani dan karyawan PT Bangun Nusa Indah Lampung (BNIL) melakukan aksi teatrikal saat berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (22/8/2016). Dalam unjuk rasa tersebut mereka menuntut agar pemerintah pusat mau menegur Bupati Tulangbawang Hanan A Rozak agar mencabut Surat Keputusan (SK) No. 234/ 1.HK/2015 karena SK tersebut melarang BNIL menanam tebu karena akan ditanami dengan kelapa sawit sehingga berdampak langsung kepada masyarakat petani tebu di wilayah tulangbawang, Lampung.

Jakarta, Aktual.com – Ratusan petani Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat, siang ini akan melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Negara Jakarta, Jumat (26/8). Aksi menuntut keadilan kepada Presiden Joko Widodo itu dilakukan karena arogansi PT Pertiwi Lestari yang didukung aparat Brimob Karawang.

“Petani Kuta Tandingan, Teluk Jambe, meminta ketegasan Presiden Jokowi soal Reforma Agraria,” tegas Aris Wiyono, dari Serikat Tani Teluk Jambe Bersatu (STTB) dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/8).

Diungkapkan, aksi kekerasan bagi petani yang menolak lahannya digusur semakin menjadi-jadi. Terakhir, pada Kamis (25/8) kemarin, salah satu pengurus serikat tani, Madhari, mengalami penculikan dan intimidasi secara fisik dan mental oleh sekelompok orang tak dikenal sepulang dari pengajian di pesantren.

“Dalam kondisi naik sepeda motor sendirian, ketika sampai di tempat sepi di sekitar kawasan industri KIIC, tiba-tiba motornya dihadang sebuah mobil dan orang-orang dari mobil tersebut langsung menggelandang Pak Madhari masuk mobil dan membawanya pergi,” kata Aris.

“Dalam perjalanan, Madhari dipaksa untuk menandatangani suatu berkas yang tak boleh dibaca. Madhari menolak meski kepalanya ditempeli sesuatu yang menyerupai sebuah pistol. Dengan nada ancaman hendak menghilangkan nyawa Pak Madhari,” sambungnya.

Beberapa orang yang membawa Madhari menggunakan topeng/balaklava itu menyuruh Madhari untuk berhenti dari kepengurusan STTB dan meninggalkan desanya. Madhari bersikukuh menolak dan menyerahkan pada penculiknya jika hendak diambil nyawanya, penculik mengalah dan melepasnya di suatu tempat yang tak jauh dari tempatnya diambil.

“Sudah tidak dapat lagi berharap keadilan dari para penegak hukum di Indonesia, maka pada hari ini, Jum’at, 26 Agustus 2016, 200-an orang perwakilan STTB akan melakukan Aksi Jalan Kaki menuju Istana Presiden RI,” demikian Aris. (Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid