“Pelanggan awam paham mengisi bahan bakar, tapi tidak paham apa yang buat mobil bisa jalan dengan performa maksimal dan bikin awet mesin kendaraan,” kata Arief.

Pertimbangan memilih bahan bakar itu krusial sebetulnya. Misal pengguna lebih pilih BBM Premium.

“Saat ini kita hemat, hemat diawal tapi boros di akhir. Lebih baik kita sedikit menambah rupiahnya tapi kualitas kita dapat jangka panjang,” jelas dia.

Banyak yang tidak disadari, kata dia, kerusakan pada mesin akibat penggunaan BBM oktan rendah dapat dilihat pada kotoran yang ada pada piston dan silinder yang warnanya hitam pekat.

“Kondisi piston menjadi hitam pekat seharusnya terjadi kalau kendaraan sudah lebih dari 10 tahun dengan catatan bahan bakarnya yang dipakai tepat,” jelas Arief.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin